Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Rumah Rakyat, Pemerintah Baru Sediakan Rp 18 Triliun

Kompas.com - 30/01/2015, 17:01 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, dari target satu juta unit rumah yang akan dibangun, sebanyak 603.516 unit dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ada empat tantangan utama untuk membangun rumah-rumah tersebut, yaitu erkait pengadaan tanah, regulasi, kapasitas pembangunan dan pembiayaan.

Deputi Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus mengatakan, khusus tantangan pembiayaan, banyak yang mempertanyakan apakah pemerintah memiliki dana untuk membangun rumah MBR.

"Dana yang dibutuhkan untuk membangun 603 ribu unit ini adalah Rp 63 triliun," ujar Maurin saat diskusi panel "Program Pengadaan Sejuta Rumah: Peluang & Tantangan", di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Untuk menutupi dana tersebut, lanjut Maurin, pemerintah sudah bekerja secara detail melakukan beberapa perhitungan. Dia juga mengaku, bahwa pemerintah sudah berbicara intensif dengan Asian Development Bank dan World Bank untuk membantu pembiayaan ini.

Maurin menjelaskan lebih lanjut bahwa dari total Rp 63 triliun, dana yang tersedia sebanyak Rp 18,6 triliun. Dana tersebut berasal dari pemerintah sebesar Rp 8,1 triliun, Perumnas Rp 789 miliar, pengembang Rp 7,13 triliun, dan BPJS-T Rp 2,5 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk kebutuhan tiga fokus utama pemerintah. Prioritas pertama adalah untuk pengadaan uang muka.

"Tahun ini pemerintah merencanakan adanya uang muka. Dana yang dibutuhkan untuk uang muka adalah Rp 1,86 triliun. Sementara dana uang muka yang tersedia adalah Rp 220 miliar untuk 55.000 unit rumah. Setiap rumah mendapat bantuan empat juta (rupiah)," kata Maurin.

Fokus kedua, lanjut Maurin, adalah dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang membutuhkan Rp 46 triliun. Untuk FLPP, dana yang telah tersedia adalah Rp 5,1 triliun.

"Tapi, kita ketahui, FLPP di dalam proses penganggaran, masuk dalam anggaran Bendahara Umum Negara karena ini adalah dana investasi, dana bergulir. Dana ini agak fleksibel," papar Maurin.

Artinya, menurut dia, jika realisasi FLPP melebihi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014, dana tersebut bisa dialihkan pada APBN 2015.

Fokus ketiga pemerintah dalam hal pembiayaan perumahan adalah dana penyertaan bank. Untuk ini, pemerintah membutuhkan Rp 15,3 triliun dan sudah tertutupi seluruhnya.

"Waktu BTN menyampaikan, tidak ada masalah untuk menyediakan dana ini. Jadi, kira-kira 30 persen problem sudah selesai karena dana pelaksana menurut BTN bisa disediakan," ucap Maurin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Berita
[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Perumahan
Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Berita
112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

Perumahan
Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Perumahan
Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Berita
Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Perumahan
MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

Berita
Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Berita
Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau