Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Anjlok, Bisnis Ritel dan Logistik Paling Diuntungkan

Kompas.com - 16/01/2015, 10:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Harga minyak global yang terjun bebas sejak enam bulan, justru berdampak signifikan terhadap pasar properti Asia Pasifik, terutama pengembang pusat belanja (ruang ritel) dan logistik untuk kepentingan industri.

Menurut JLL, terdapat tiga keuntungan yang bisa dimanfaatkan, pertama, empat dari lima negara pengimpor minyak ada di kawasan Asia Pasifik. Kedua, penurunan harga minyak akan sangat mendukung produksi industri. Ketiga, permintaan industri ritel akan tumbuh seiring jatuhnya harga-harga barang konsumsi.

Analisa JLL juga menyebutkan, penurunan harga minyak saat ini berbeda ketimbang 2009 lalu yang dipicu melorotnya permintaan. Fenomena sekarang terjadi karena melonjaknya jumlah pasokan. Harga minyak mentah Brent saat ini berada pada level 50 dollar AS per barel, demikian halnya dengan harga minyak AS yang turun di bawah 50 dollar AS per barel.

Dengan demikian, negara-negara Asia Pasifik yang masih bergantung pada energi impor dapat memperkuat posisinya sebagai pengekspor barang. Pasalanya, pengeluaran energi menjadi jauh lebih rendah. Pada gilirannya, hal tersebut akan meningkatkan neraca perdagangan dan mendukung tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi lagi di pasar Asia Pasifik.

Senior Manager Asia Pacific Capital Market JLL, Nicholas Wilson, mengatakan, para pemenang utama dalam pasar properti di kawasan Asia Pasifik adalah ritel dan logistik. Keduanya akan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya neraca rumah tangga, seperti biaya energi yang sangat menyerap pendapatan konsumen sehingga menggerus daya beli.

Hal ini akan menghasilkan lonjakan permintaan barang dan mendukung perdagangan daring atau e-commerce. Sementara pasar logistik akan mendapatkan keuntungan dari penurunan biaya transportasi sebagai komponen kunci.

"Pengembang properti juga melihat beberapa manfaat dari penurunan harga bahan bangunan dan biaya transportasi yang akan mengurangi tekanan pada pengeluaran konstruksi," tutur Wilson dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (15/1/2015).

Wilson melanjutkan, meskipun dari 20 besar eksportir minyak secara keseluruhan, tidak ada yang berada di wilayah Asia Pasifik, tetapi, menariknya, empat dari lima negara pengimpor minyak ada di wilayah ini. Keempatnya adalah Tiongkok, Jepang, India dan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau