Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Mengatur Mainan Anak agar Rumah Tidak Berantakan

Kompas.com - 14/01/2015, 10:47 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda memiliki anak-anak, mainan adalah benda yang penting dan sudah pasti ada di dalam rumah. Anda juga mengetahui bahwa jumlah mainan terus bertambah, meski terkadang tidak menyadarinya.

Jika ingin mengatur mainan anak Anda, ini beberapa strategi yang bisa dilakukan.

1. Pikirkan kebutuhan

Apakah Anda memiliki preferensi jenis mainan tertentu bagi anak Anda? Bagaimana dengan kualitas dan sumber mainan-mainan tersebut? Apakah Anda ingin mainan yang sekaligus mengedukasi anak Anda? Apakah saat ini anak Anda memiliki mainan yang tidak seharusnya dimiliki? Apa parameter jika mainan anak sudah terlalu banyak?

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terlalu banyak untuk dipikirkan, tetapi setidaknya bisa membantu untuk menentukan yang terbaik untuk Anda dan keluarga. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, bisa mengerucutkan mainan-mainan yang memang Anda inginkan untuk anak Anda.

2. Komunikasi

Ketika tiba saatnya ulang tahun atau acara penting lainnya, beritahukan keluarga bahwa Anda tengah mengatur jumlah mainan yang anak Anda dapatkan, atau katakan bahwa anak Anda telah memiliki terlalu banyak mainan.

Biasanya sanak saudara akan memahami dan meminta Anda menyebutkan waktu yang tepat untuk memberi mainan bagi anak Anda. Jika hal tersebut sulit dilakukan, mintalah mereka untuk memberikan buku saja dibandingkan mainan. Buku lebih mudah diatur daripada mainan

3. Menjaga daftar keinginan

Memiliki daftar keinginan mainan yang akan Anda beli adalah cara yang bagus untuk menentukan apa yang Anda inginkan dan butuhkan untuk anak. Jika Anda merasa nyaman berbagi informasi, daftar ini bisa Anda bagi kepada orang-orang terdekat untuk menanyakan mainan apa yang pas untuk anak Anda.

4. Membagikan mainan

Banyak mainan hanya bisa digunakan untuk usia tertentu. Sementara anak-anak akan tumbuh besar. Bicarakan dengan kerabat Anda yang juga memiliki anak-anak untuk melakukan semacam pertukaran. Misalnya, jika ada teman yang memiliki anak-anak beberapa tahun lebih muda dari putri Anda, bicarakan bahwa Anda ingin menyumbangkan mainan anak Anda kepadanya.

5. Jangan banjiri mainan

Ketika Anda membelikan beberapa mainan untuk anak-anak, jangan memberikan semuanya kepada mereka pada satu waktu. Mereka tidak bisa bermain dengan beberapa mainan pada satu waktu. Selain itu, jika diberi banyak mainan sekaligus, mereka akan kurang menghargai setiap hal.

6. Buat tempat mainan

Siapkan satu tempat khusus untuk mainan dan semua mainan yang ada di rumah harus sesuai di tempat tersebut. Tempatnya bisa berupa keranjang atau rak. Tempat ini bisa menjadi ukuran apakah Anda telah mengumpulkan terlalu banyak mainan.

Jika keranjang tidak cukup lagi, berarti Anda harus segera menyingkirkan beberapa mainan.

7. Sertakan anak-anak saat membersihkan

Buat anak-anak menyadari apa yang mereka miliki dengan membuat mereka terbiasa membersihkan dan mengaturnya. Libatkan mereka dalam proses penyimpanan mainan. Tentukan konsekuensi, jika Anda merasa ini perlu.

Misalnya, katakan pada anak, mainan yang tidak bisa disimpan untuk beberapa hari, akan segera Anda singkirkan. Anak-anak akan menghargai mainan tersebut. Begitu pula jika anak Anda merasa mainan tersebut sudah tidak dibutuhkan.

Anda bisa menentukan jika terlalu banyak mainan, kemudian menyimpan mainan tersebut dalam lemari atau loteng untuk sementara waktu. Keluarkan mainan tersebut setelah beberapa lama disimpan. Anak-anak akan bermain seolah-olah mereka adalah mainan baru!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau