Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta dan Kuala Lumpur Bersaing Ketat di Sektor Perhotelan

Kompas.com - 06/01/2015, 09:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber STR Global, hvs
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Persaingan ketat antara Jakarta, Indonesia, dan Kuala Lumpur Malaysia, tidak hanya terjadi di sektor pencakar langit, melainkan juga sektor perhotelan. Terutama hotel dengan klasifikasi mewah dan supermewah.

Menurut Badan Pariwisata Malaysia, hingga 2013 saja, terdapat 226 hotel berbagai kelas (ekonomi, menengah, mewah dan supermewah) dengan 34.700 kamar yang beroperasi di Kuala Lumpur.

Selama kurun 2007 dan 2013, pasokan hotel di kota terbesar negeri jiran ini tumbuh sekitar 3,6 persen per tahun. Dari sekitar 31.300 kamar pada tahun 2007 menjadi 34.700 kamar pada tahun 2013.

Meski tingkat penghunian kamar (TPK) fluktuatif selama medio tersebut, akibat krisis keuangan global, namun kinerja TPK hotel mewah dan supermewah justru relatif stabil. Sepanjang 2011 hingga Agustus 2014, TPK hotel kelas ini mencapai 70 persen dengan tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) 160 dollar-175 dollar AS.

Pembukaan Grand Hyatt sebanyak 412 kamar pada tahun 2012 berdampak terhadap segmen pasar kelas high end. Tambahan pasokan ini telah menyebabkan sedikit penurunan hunian dari sekitar 67,5 persen pada 2011 menjadi 67 persen pada tahun 2012. Namun begitu, tingkat ADR mengalami kenaikan sekitar 7,5 persen dari tahun 2011 sampai 2012.

Menurut data HVS, pipa pengembangan hotel akan semakin banyak dalam tahun-tahun mendatang. Dalam lima tahun ke depan, pasokan hotel mewah akan melonjak 64 persen atau sekitar 2.300 kamar dari jumlah pasokan pada tahun 2014.

Pipa pengembangan hotel mewah dan supermewah ini sebagian besar terkonsentrasi di Kuala Lumpur City Centre (KLCC). Kuala Lumpur diharapkan menjadi rumah pertama di dunia bagi Harrods Hotel sebagai bagian dari proyek pengembangan terpadu Harrods.

Daerah penting lainnya termasuk Sri Hartamas, KL Sentral, akan dimasuki St. Regis Hotel serta St. Regis Residence dan daerah Bangsar yang bakal memiliki Alila Hotel sebagai bagian dari pembangunan "The Establishment".

Bagaimana dengan Jakarta?

TPK hotel berbintang di Jakarta memang masih berkutat di angka 60 persen hingga 70 persen.  Bahkan, menurut STR Global, TPK hotel berbintang di ibu kota per Oktober 2014 hanya mencapai rerata 63,3 persen. Turun 10 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Namun begitu, ADR hotel Jakarta dalam mata uang lokal tumbuh 5,6 persen. Pertumbuhan ADR juga terjadi dalam mata uang asing, yang melesat sebanyak dua digit dengan besaran 17,7 persen menjadi rerata 64,38 dollar AS. Ini sekaligus menempatkan Jakarta di urutan ketiga terbaik di Asia Pasifik setelah Auckland dan Mumbai.

Angka lebih tinggi diperlihatkan Cushman and Wakefield Indonesia. Dalam mata uang asing (dollar AS), ADR hotel bintang 3 sampai 5, dan mewah meningkat sebanyak 19 persen, 6 persen, 8 persen, dan 12 persen per tahun menjadi 43,1 dollar AS, 63,9 dollar AS, 144,5 dollar AS, dan 190,9 dollar AS.

Sementara pedapatan per kamar tersedia atau Revenue per Available Room (RevPAR) tercatat 24,6 dollar AS untuk hotel bintang 3, 43,9 dollar AS untuk hotel bintang 4, 92,9 dollar AS untuk hotel bintang 5 dan 117,9 dollar AS hotel mewah.

Pertumbuhan tersebut mendorong bermunculannya hotel-hotel baru. Dalam catatan Cushman and Wakefield Indonesia, sampai tahun 2018, terdapat 36.000 kamar hotel baru berbagai kelas. Termasuk di dalamnya hotel-hotel luks.

Setelah Grand Hyatt, Mandarin Oriental, Kempinski, Luxury Collection, JW Marriott, dan The Ritz Carlton, kini muncul top brand  lainnya.

Jakarta pun kemudian menjadi incaran ekspansi bisnis jaringan hotel terkemuka dunia. Dalam catatan Kompas.com, ada sembilan merek hotel supermewah baru yang akan "mengepung" Jakarta hingga 2018 mendatang.

Kesembilan hotel supermewah tersebut adalah Fairmont Jakarta, St Regis Hotels and Residences, Raffles Hotels and Residences, W Hotels, dan Rosewood Hotels and Residences, Langham Hotel dan Residences, Waldorf Astoria Hotels and Residences, Sofitel So, dan Westin Hotel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau