Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Properti Itu Bergantung Pada Lokasi, Lokasi, dan Lokasi"

Kompas.com - 13/12/2014, 19:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Prinsip dasar bisnis properti ternyata masih tentang lokasi, lokasi, dan lokasi. Tanpa mempertimbangkan basis itu, maka bisa dipastikan studi kelayakannya dipertanyakan. Terlebih bila pengembang ingin membangun properti yang khusus diperuntukan bagi kalangan premium.

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, memastikan teori "tiga L" yang sangat menentukan kesuksesan sebuah pengembangan properti, kepada Kompas.com, Jumat (12/11/2014).

"Properti itu bergantung pada lokasi, lokasi, dan lokasi. Lokasi pertama adalah address atau alamat. Kalangan atas akan dengan mudah merogoh kocek sedalam apa pun untuk membeli alamat. Address itu yang membuat atau mengangkat sebuah proyek properti menjadi elite," kata Hendra.

Dia mencontohkan lokasi proyek apartemen di Menteng, Jakarta Pusat. Walaupun pengembangnya sekelas Agung Podomoro Group yang lebih dikenal sebagai supply driven, kalangan elite pasti membelinya. Pasalnya, Menteng-lah yang membuat proyek tersebut menjadi elite.

Sebaliknya, lanjut Hendra, kalau pun pengembangnya sekelas Dua Mutiara Group, tapi bila lokasinya di koridor Mas Mansyur, akan sangat berat bagi kalangan atas membeli produknya. Padahal, Dua Mutiara Group adalah boutique developer  yang sudah melahirkan properti-properti mewah.

Dua Mutiara Group akan kesulitan mengangkat kawasan tersebut dan mengubahnya menjadi elite. Bisa-bisa, kata Hendra, proyek dia sendiri yang premium sementara kawasan di sekitarnya tidak mendukung.

"Itu semua hanyalah ilustrasi atau contoh betapa lokasi, dalam hal ini address sangat memengaruhi pertimbangan konsumen kelas atas untuk membeli sebuah produk properti," imbuh Hendra.

Lokasi kedua adalah neighborhood  atau lingkungan sekitar. Orang-orang kaya pembeli properti premium akan bertanya profil tetangga kiri, kanan, depan, dan belakangnya. Hendra menyebut apartemen di Pondok Indah, apartemen Keraton at The Plaza di CBD Thamrin, apartemen Pacific Place di CBD Sudirman, dan apartemen Dharmawangsa di Kebayoran Baru, punya lokasi dengan lingkungan yang mendukung.

"Bandingkan dengan apartemen di kawasan Semanggi, atau koridor Kasablanka-Mas Mansyur, atau di Rasuna Epicentrum. Pengembang apartemen mewah di sana harus berjuang untuk menjadikan kawasan sekitar sama elitenya dengan produknya," tandas Hendra.

Lokasi yang terakhir adalah aksesibilitas. Lokasi yang mudah diakses dari berbagai arah tanpa menghilangkan privasi dan faktor keamanan, bakal diserbu konsumen berduit.

"Lihat saja, kawasan Senopati yang demikian strategis dan hanya sepelemparan batu dari Sudirman CBD, diperebutkan pengembang untuk dibangun apartemen mewah. Kenyataannya, memang, apartemen di sana laku, meskipun banyak juga yang meragukan kualitas dan kelas "kemewahannya"," beber Hendra.

Lepas dari itu, tambah Hendra, pasar properti Indonesia sangat unik. Produk apartemen termahal dan termurah pasti laku. Untuk apartemen termurah, jelas pembelinya adalah end user dan kalangan investor yang memburu rente.

Sementara untuk apartemen termahal pasti diburu karena menyangkut prestise, dan pasokannya juga sangat terbatas. "Jadi, setinggi apa pun harganya kalangan jetset Indonesia pasti berlomba membeli dan memilikinya," pungkas Hendra.

Sebagai informasi, pasar properti Indonesia saat ini dipenuhi apartemen mewah dengan rentang harga mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per meter persegi di luar PPNBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Berita
Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Umum
Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Perumahan
Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Berita
Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Umum
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com