Tak hanya Ciputra dan Hanson yang mengendus potensi besar di kawasan itu, Agung Podomoro Group pun tak mau ketinggalan. Kelompok usaha properti ini sudah mengantongi lahan seluas 300 hektar sejak lima tahun lalu.
Menurut Marketing Director Agung Podomoro Group, Indra W Antono, kawasan Maja memang punya prospek bagus terutama untuk dikembangkan perumahan. Pasokan lahan masih luas, dan dekat dengan Jakarta.
"Kami sudah memiliki lahan di kawasan itu sejak lebih kurang lima tahun lalu. Melalui mitra lokal, kami membelinya dan kemudian akan mengelolanya beberapa tahun lagi. Kami memang belum akan mengembangkannya sekarang, masih menunggu," jelas Indra kepada Kompas.com, Kamis (4/12/2014).
Dia menambahkan, masa tunggu untuk mulai menggarap aset lahan tersebut tidak lama yakni tiga sampai lima tahun ke depan. Pihaknya, kata Indra, menunggu inisiatif pemerintah membangun infrastruktur jalan dan moda transportasi belum sebaik kawasan lainnya seperti Serpong.
"Kami harus menunggu upaya pemerintah dulu menambah infrastruktur jalan dan juga transportasi, kalau bisa berbasis rel untuk menjangkau wilayah-wilayah tertentu di seluruh kawasan Maja, agar nanti properti khususnya rumah yang dibangun, terjangkau harganya," tandas Indra.
Maja sendiri telah ditetapkan sebagai Kota Kekerabatan berdasarkan Surat Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) No. 02/KPTS/M/1998. Kota Kekerabatan Maja diproyeksikan menjadi salah satu penyangga di bagian barat Metropolitan Jakarta
Kedudukan Maja dalam konteks wilayah yang lebih luas, cukup strategis dan terletak di 2 propinsi (Jawa Barat dan Banten). Beberapa area Bodetabek yang saat ini menjadi penyangga kota Jakarta untuk beberapa tahun yang akan datang akan menjadi sangat padat.
Sementara, saat ini di sisi barat Jabodetabek terdapat lahan yang masih luas dan memiliki potensi yaitu Maja, yang terletak pada 3 kabupaten yaitu Lebak, Tangerang dan Bogor. Luas area Maja secara keseluruhan mencapai 10.900 Ha dengan rincian Kecamatan Maja di Kabupaten Lebak seluas 5.250 Hektar, Kecamatan Cisoka dan Tigaraksa di Kabupaten Tangerang seluas 2.650 Ha, dan Kecamatan Tenjo di Kabupaten Bogor seluas 3.000 Ha.
Sejatinya, selain Ciputra, Hanson, dan Agung Podomoro Group, terdapat 17 pengembang lainnya yang sudah mengantongi konsesi penguasaan dan pengembangan lahan. Termasuk Kalbe Group. Mereka menguasai lahan seluas 3.565 hektar dan mulai membangun sebelum terhenti krisis multidimensi 1997-1998.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.