JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa rumah susun milik Perum Perumnas usianya sudah cukup tua, karena ada yang didirikan sejak tahun 1970-an dan berusia 30-40 tahun. Karena telah lama berdiri, rusun ini pun mengalami penurunan kualitas.
Oleh karena itu, menurut Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief, gedung-gedung tersebut sudah waktunya diperbaiki.
"Seharusnya sudah diremajakan. Mungkin di-follow up oleh pemerintahan ke depan," kata Himawan saat jumpa pers usai acara 'Sinergi BUMN: Peluncuran Pembayaran Sewa Online Penghuni Rusunawa Perumnas Melalui BRI Virtual Account' di Rumah Susun Sewa Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (23/9/2014).
Himawan menuturkan, rusun-rusun "uzur" terdapat di dua lokasi, yakni Kemayoran dan Cengkareng. Rusun-rusun ini perlu perbaikan secara berkala.
Untuk mewujudkan peremajaan ini, Perum Perumnas memerlukan dana tambahan. Karena sejak 1995, pengembang BUMN ini sudah tidak lagi mendapatkan alokasi perbaikan dari pemerintah. Satu-satunya jalan adalah dengan menaikkan tarif rusun.
"Di beberapa lokasi, tarifnya perlu diperbaiki. Banyak yang masih di bawah Rp 150 ribuan," kata Himawan.
Namun kebijakan ini menuai protes dari penghuni yang berimbas pada tunggakan pembayaran sewa unit. Sehingga Perumnas pun kembali ke tarif awal. Untuk penunggak sewa, Perumnas masih mentoleransinya sambil memperbaiki rusun-rusun yang sudah rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.