KOMPAS.com - Baru-baru ini, Emporis mempublikasi data konstruksi bangunan atau menara tinggi. Menurut grafik tersebut, One World Trade Center di New York, Amerika Serikat, dinobatkan sebagai menara termahal di dunia.
Menara tersebut sempat hancur akibat aksi terorisme pada 2001 dan kemudian dibangun kembali hingga rampung pada April 2014. Pembangunan kembali One World Trade Center memakan biaya 3,9 miliar dollar AS atau setara Rp 47,8 triliun.
Nominal tersebut dua kali lebih besar dibandingkan bangunan termahal kedua dan ketiga, yaitu kasino Palazzo di Las Vegas (AS), dan The Shard di London (Inggris). Keduanya menghabiskan 1,9 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 23,3 triliun untuk pembangunannya.
Peringkat keempat menara termahal adalah Taipei 101 atau Taipei World Financial Center di Taipei, Taiwan. Menara ini menelan biaya konstruksi sebesar 1,76 miliar dollar AS atau Rp 21,5 triliun.
Kemudian Burj Khalifa Dubai, Uni Emirat Arab, yang dinobatkan menjadi bangunan tertinggi sejagat raya, secara mengejutkan menduduki peringkat kelima. Burj Khalifa menghabiskan biaya 1,5 miliar dollar AS atau Rp 18,4 triliun. Angka ini sama dengan Sheraton Hotel di Tiongkok.
Peringkat selanjutnya, ditempati oleh Capita Green di Singapura. Menara yang diklaim sebagai paling ramah lingkungan ini, menyerap biaya pembangunan sebesar 1,4 miliar dollar AS atau Rp 17,1 triliun.
Elbphilharmonie di Jerman menduduki posisi ke delapan bangunan termahal. Aula konser yang terletak di Hamburg ini menghabiskan dana 1,03 miliar dollar AS atau Rp 12,6 triliun.
Adapun peringkat ke sembilan dan sepuluh adalah Bank of America dan Chifley Tower di Australia. Keduanya menghabiskan biaya konstruksi sebesar satu miliar dollar AS atau Rp 12,2 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.