Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Tokyo 2020 dan Debat yang Tak Berujung...

Kompas.com - 17/11/2014, 15:24 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi, bahwa stadion Olimpiade Tokyo 2020 yang dibuat oleh Zaha Hadid telah berada di bawah pengawasan ketat. Dua tahun lalu, desain itu diturunkan untuk direvisi, menyusul timbulnya petisi resmi dan debat global yang tak berujung.

Sejak saat itu, Hadid memang telah merilis desainnya lebih "lunak" sebagai hasil dari konsolidasi semua kritik, revisi anggaran, dan penilaian kepraktisannya dalam upaya menenangkan opini publik, baik lokal maupun global. Bahkan, arsitek terkenal Jepang, Isozaki Arata, baru-baru ini merilis sebuah pernyataan tentang proyek tersebut.

"Dua tahun lalu saya merasa, usulan Zaha Hadid ini dipilih melalui kompetisi internasional sebagai desain yang sangat baik menggambarkan wajah arsitektur perkotaan abad ke-21 dan mengingatkan rasa kecepatan dalam kompetisi olahraga. Sebagai penduduk tokyo, saya mendukung usulan itu," kata Isozaki.

Sebagai juri dalam beberapa kompetisi internasional, Isozaki memahami munculnya spekulasi yang berbeda dari opini publik. Sayangnya, hal itu tak mendapatkan respon dari Hadid. Baca: Hujan Kritik untuk Stadion Olimpiade Tokyo 2020.

"Bentuknya kusam, lambat, seperti kura-kura," bunyi salah satu kritik.

www.designboom.com Isozaki mengakui bahwa kritik yang dilancarkan adalah wajar, baik dari para ahli, arsitek, maupun masyarakat bahwa proposal awal tersebut tidak sesuai dengan lingkungan Jingu Gaien.
Isozaki merangkum berbagai kritik dan pertimbangan yang dibuatnya. Pertama, dia menghormati fakta bahwa proposal Hadid dipilih melalui proses secara sah dari sebuah kompetisi internasional. Kedua, Isozaki mengakui bahwa kritik yang dilancarkan adalah wajar, baik dari para ahli, arsitek, maupun masyarakat bahwa proposal awal tersebut tidak sesuai dengan lingkungan Jingu Gaien.

"Saya menerima, bahwa desain yang dihasilkan sangat melebihi anggaran," ujarnya.

Isozaki mengakui, desain Hadid tidak mengingkari komitmen internasional, yaitu dengan menggunakan citra stadion nasional baru. Salah satu kesalahan terbesar, lanjut Isozaki, adalah komitmen pertama, terutama oleh komite kompetisi, terkait desakan untuk lebih memilih arsitek lewat kompetisi.

"Ketidaktahuan konvensi kompetisi internasional adalah kurangnya pemahaman dan keputusan yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Belum terlambat

Namun, Isozaki tidak hanya mengkritik desain dan situasi keseluruhan, tetapi juga melanjutkan dengan memberikan saran untuk suksesnya pembangunan stadion olimpiade itu. Pertama, menurut dia, tidak menggunakan stadion untuk upacara pembukaan olimpiade yang hanya acara sementara.

Sebagai gantinya, semua pihak harus berkonsentrasi pada pembangunan stadion yang berkelanjutan di lokasi itu. Pembangunan lapangan olahraga harus memenuhi standar untuk stadion olimpiade dan menggabungkan fasilitas untuk penggunaan yang terus-menerus.

Pembangunan juga harus membentuk lanskap dengan memperhatikan lingkungan sekitarnya, termasuk aliran sejumlah besar pengunjung. Olimpiade Tokyo 2020 adalah kesempatan untuk melampaui format upacara pembukaan di lapangan atletik utama yang telah menjadi standar sejak olimpiade di Berlin pada 1936.

www.designboom.com Isozaki mengakui, desain Hadid tidak mengingkari komitmen internasional, yaitu dengan menggunakan citra stadion nasional baru.
"Menghormati hasil dari kompetisi internasional. Ada dua cara untuk menafsirkan keputusan kompetisi. Yang pertama adalah memilih proposal, mengimplementasikannya dalam bentuk aslinya, lalu juri mengevaluasi bentuk fisik dari proposal itu. Cara keduanya adalah memilih arsitek yang menciptakan proposal dan juri mengevaluasi potensi si arsitek. Dalam kasus kedua, ketika ada perubahan program, arsitek akan menjadi pencipta proposal baru sesuai dengan kondisi yang ada," ujar Isozaki.

Pada kesimpulannya, Isozaki yakin bawah semua itu tidak terlambat untuk diwujudkan. Semua harus kembali pada keputusan komitmen internasional dan mempertimbangkan selama dua tahun untuk berdiskusi dan mengevaluasi.

"Kita dapat menyajikan acara ke seluruh dunia yang tidak dibatasi oleh ukuran arena yang tradisional dengan latar belakang pemandangan yang mewakili jantung Jepang yang bukan hanya tokyo. Dengan begitu, kita dapat membuat format baru untuk olimpiade dari abad ke-21, di sini, di Tokyo," kata Isozaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau