Pendapatan dari pengembangan (development income) menjadi penyumbang utama pendapatan
penjualan sebesar Rp 1,66 triliun atau 92 persen dari total keseluruhan. Sisanya Rp 138 miliar berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).
Kontribusi terbesar berasal dari produk-produk pengembangan superblok dengan capaian Rp 796 miliar atau 44 persen dari total. Pendapatan penjualan dari pengembangan hunian tercatat Rp 757 miliar atau 42 persen.
Tren pertumbuhan juga terjadi pada segmen laba bersih. Intiland membukukan laba bersih senilai Rp 300 atau melonjak 43,5 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 209,2 miliar. Sementara laba usaha mencapai Rp 436,2 miliar atau meningkat 24 persen.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, mengatakan, naiknya profitabilitas perseroan berasal dari pertumbuhan pendapatan usaha. “Hasil penjualan dari proyek pengembangan superblok dan residensial menjadi pendorong naiknya pendapatan,” jelas Archied.
Perseroan meraup pendapatan usaha senilai Rp 1,3 triliun atau meningkat 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontributor terbesar berasal dari segmen pengembangan residensial dengan catatan penjualan Rp 456,3 miliar. Jumlah ini setara dengan 35 persen dari keseluruhan pendapatan.
Berikutnya pengembangan superblok dengan kontribusi Rp 370,8 miliar atau beranjak 28,5 persen dan kawasan industri yang mencapai Rp 349,4 miliar atau 27 persen. Sementara segmen properti investasi mendulang pendapatan Rp 123,8 miliar atau naik 9,5 persen.
Berdasarkan tipenya, pendapatan pengembangan (development income) masih menjadi penyumbang terbesar sejumlah Rp 1,18 triliun atau 90,5 persen terhadap total pendapatan. Sedangkan sebesar 9,5 persen lainnya atau Rp 123,8 miliar berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) dari proyek gedung perkantoran, sarana golf dan olahraga.
“Kami terus berusaha memperbesar kontribusi dari pendapatan berkelanjutan seiring akan beroperasinya gedung-gedung perkantoran. Salah satunya adalah South Quarter di Jakarta yang sudah tutup atap pada bulan September tahun ini dan akan beroperasi untuk menerima penyewa kantor tahun depan,” kata Archied.
Sampai dengan akhir triwulan III 2014, Intiland meluncurkan beberapa proyek baru. Di antaranya Aeropolis Techno Park, pengembangan pergudangan di kawasan Aeropolis dekat bandara Soekarno-Hatta dan kondominium Regatta Tahap II. Perseroan juga sudah memulai pembangunan Spazio Tower di Surabaya.