"Ada udara alami yang mengalir. Penggunaan listrik untuk AC juga tidak terlalu besar di kampus ini," jelas Managing Director, Stephen Wahyudi Santoso pada jumpa pers di lantai 5 Kampus Binus Alam Sutera, Tangerang, Banten, Kamis (23/10/2014).
Selain sistem sirkulasi udara, lanjut Stephen, gedung tersebut memiliki banyak jendela besar. Jendela ini berfungsi sebagai perantara sinar matahari ke dalam ruangan. Dengan leluasanya sinar matahari masuk ke ruangan, penggunaan lampu juga tidak terlampau sering. Adapun fungsi ramah lingkungan lainnya adalah adanya sistem penampungan air hujan.
"Air yang ditampung ini digunakan kembali untuk menyirami taman dan air di toilet," kata Stephen.
Dia juga mengatakan, sistem lainnya yang ikut mendukung konsep green campus adalah pemakaian teknologi mechanical engineering. Binus Alam Sutera khusus memasang AC dan lift berteknologi terbaru yang efektif menghemat penggunaan listrik gedung.
Senada dengan Stephen, Rektor Binus University, Prof Harjanto Prabowo, menambahkan bahwa biaya terbesar sebuah gedung adalah saat gedung tersebut dipakai terus menerus.
"Semakin luas gedung, biaya atas pemakaiannya tambah mahal. Maka, dengan desain ini diusahakan penggunaan lampu dikurangi. Lampu pun dengan LED," kata Harjanto.
Selain dari gedung itu sendiri, dia menyebutkan, konsep green campus juga didukung oleh aktivitas di dalam dan sekitar kampus. Contohnya, Harjanto menekankan program penanaman seribu pohon oleh mahasiswa di sekitar kampus dan pembatasan penggunaan kertas.
"Ini untuk menanamkan pada mahasiswa supaya sadar lingkungan," kata Harjanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.