Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada, Properti "Lifestyle" Rp 300 Jutaan di Serpong

Kompas.com - 25/09/2014, 14:16 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum, harga properti di kawasan Serpong, Banten, setinggi langit. Klaster terbaru yang diluncurkan Sinar Mas Land, Luxmore, dibanderol dengan harga terendah sekitar Rp 2,2 miliar per unit. 

Tingginya harga properti ini dipicu pertumbuhan harga lahan yang semakin melesat. Saat ini, harga lahan di kawasan perumahan bervariasi mulai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per meter persegi. Sementara harga lahan di kawasan komersial dan bisnis sudah menembus angka Rp 20 juta hingga Rp 27 juta per meter persegi. 

Menilik harga lahan dan properti selangit itu, semakin menyulitkan kalangan menengah-menengah untuk membeli dan memiliki rumah idaman. Padahal ceruk pasar kelas menengah yang bankable  atau memiliki kemampuan membeli properti dengan harga "wajar" paling banyak. Satu-satunya kesempatan buat mereka adalah beralih ke hunian vertikal.

Presiden Komisaris Pohon Group, Harry Budi Hartanto, mengatakan, kelas menengah di Indonesia adalah generator utama mesin bisnis para pengembang. Merekalah yang membuat bisnis properti terus berputar dan menunjukkan pertumbuhan.

"Kami melihatnya sebagai peluang yang sangat bagus. Membangun properti vertikal atau apartemen dengan harga affordable. Selain itu, kami juga ikut memberikan kontribusi mengurangi kekurangan hunian dan berpartisipasi mengisi konstelasi bisnis properti yang sedang tumbuh," papar Harry, usai seremoni peletakan batu pertama TreePark Apartments and Commercial, kepada Kompas.com, Kamis (25/9/2014). 

Apartemen dengan harga terjangkau, lanjut Harry, sangat diminati kelas masyarakat menengah. Terutama di kawasan Serpong. "Produk kami disambut antusias pasar. Pasar sekarang sudah teredukasi dengan baik, daya beli terus tumbuh. Mereka menerima produk kami dengan baik," tambahnya.

TreePark Apartments and Commercial sendiri merupakan apartemen "lifestyle" yang menyasar kelas menengah dengan segmen pasar sivitas akademika (dosen dan mahasiswa), karyawan yang bekerja di sekitar Serpong, dan investor pemula. Diembel-embeli tagline  "lifestyle" karena dilengkapi dengan komersial ritel yang mendukung aktivitas dan gaya hidup penghuninya.

Direktur Utama PT Pohon Artha Makmur, anak usaha Pohon Group, Norman Eka Saputra, menguatkan pernyataan Harry. Menurut dia, TreePark Apartments and Commercial sudah terserap 90 persen dari total 643 unit. 

"Sisanya tinggal 10 persen saja. Padahal baru dipasarkan sejak lima bulan lalu," imbuh Norman.

Harga TreePark Apartments and Commercial dipatok sebesar Rp 15 juta per meter persegi atau Rp 348 juta untuk tipe studio ukuran 22 meter persegi dan Rp 800 juta untuk tipe tiga kamar tidur.

Menurut Marketing Manager Yoga Lim, pertumbuhan harga apartemen "lifestyle" di Serpong juga sangat signifikan. Per tahun bisa mencapai 20 persen. "Kami menjadwalkan serah terima kunci pada Maret 2017 mendatang," tandasnya.

Selain TreePark Apartment and Commercial Center, Serpong juga saat ini diramaikan properti dengan kelas setara yakni K2 Park yang digarap PT Prioritas Land Indonesia. Apartemen gaya hidup ini dipasarkan dengan harga mulai Rp 350 jutaan sebanyak 600 unit.

"Dengan harga terjangkau, namun bangunan berkualitas, value for money menjadi tinggi. Apartemen "lifestyle" kelas menengah yang sedang dikembangkan saat ini merupakan opsi terbaik bagi konsumen yang ingin memiliki hunian atau investasi progresif di kawasan Serpong," tutur Direktur Utama PT Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra.

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau