Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2014, 07:21 WIB
|
EditorHilda B Alexander
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang sudah tidak bisa lagi mengakali dan melakukan praktik penipuan kepada konsumen dengan membangun rumah tidak sesuai spesifikasi. Konsumen sekarang jauh lebih kritis dan cerdas.

Hal tersebut dikemukakan Principal Center for Urban Design Studies, Mohammad Danisworo kepada Kompas.com, usai proses penjurian kategori "Developer Award" pada Indocement Awards 2014, Jakarta, Selasa (16/9/2014).

"Jika pengembang masih berlaku demikian, maka jangan heran mereka akan ditinggalkan. Konsumen berpaling ke pengembang lain yang lebih bonafid dan tepercaya. Jadi, hal-hal tricky saat ini sudah tidak laku lagi," ujar Danisworo.

Menurut dia, pengembang harus maju beberapa langkah di depan dengan membangun rumah berkualitas di dalam kawasan atau lingkungan yang berkualitas. Pengembang juga harus sudah memikirkan penciptaan kualitas hidup konsumen yang akan menjadi penghuni rumah yang mereka kembangkan.

"Kesadaran itu yang harus ada pada pengembang. Bukan sekadar membangun, terus ditinggalkan begitu saja. Pengembang yang baik tidak seperti itu, mereka merencanakan segala sesuatunya penuh kesadaran untuk membangun dengan lebih berkualitas," imbuh Danisworo.

Meskipun, kata Danisworo, pengembang pada dasarnya cari untung karena dituntut mengejar maksimalisasi pemanfaatan lahan, harus berhadapan dengan konsumen yang punya posisi tawar tinggi dalam memilih.

"Masyarakat sudah bisa memilih tempat tinggal, jika rumah dan lingkungannya berkualitas rendah, maka mereka bisa memilih perumahan lainnya," ucap Danisworo.

Dia juga mengungkapkan, bukan rahasia lagi bila masih banyak pengembang yang trial and error. Mereka melakukan itu karena terbatasnya modal kerja dan pengetahuan membangun.

"Pengembang yang ideal itu harus bisa menghasilkan ruang yang berkualitas bagi konsumen. Berkualitas dari segi fungsi, berkualitas dari segi estetika dan berkualitas dari segi tata lingkungan. Dan yang sudah melakukan itu baru pengembang taraf Nasional," pungkas Danisworo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+