Keenambelas hotel tersebut adalah Quest Hotel, Crown Prince, Harris @Skyline Tower, Citadines, Holiday Inn Express, Grandhika, Solaris, Swissbel Inn, Rich Palace, Wahana, Swiss-Belhotel Darmo, Grand Clarion, Grand Aston, Swiss-Belhotel Ciputra World Surabaya, Double Tree, dan Aryaduta.
Menurut hasil riset Colliers International Indonesia yang disampaikan melalui surel kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2014), posisi aktual kamar hotel eksisting saat ini sebanyak 7.336 unit. Dengan pertumbuhan sekitar 2,5 persen, maka jumlah kamar hotel melonjak menjadi 11.019 unit.
Pertumbuhan pasokan tersebut disertai dengan meningkatnya tarif kamar rerata. Selama semester satu saja, tarif rerata mencapai 2,7 persen untuk hotel berklasifikasi bintang tiga menjadi Rp 352.228. Peningkatan juga terjadi pada hotel bintang 4 sebesar 7,9 persen menjadi Rp 435.991 dan hotel bintang 5 beranjak 4,7 persen menjadi Rp 732.805.
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, menuturkan, pertumbuhan hotel di Surabaya didorong melonjaknya jumlah kedatangan wisatawan asing dan domestik. Selama periode Januari-April
2014 saja, turis asing yang berkunjung melalui Bandara Internasional Juanda mencapai 15.859, atau meningkat 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 201."Ke depan
, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat denganPelancong asing bermalam di hotel-hotel Surabaya selama rerata 2,99 hari. Sementara wisatawan domestik selama rerata 1,97 hari. Hal ini menarik, mengingat selama lima tahun terakhir, rasio tamu hotel berbintang di Surabaya, dikuasai turis domestik dengan angka 85:15.
Bagaimana dengan tingkat hunian?
Dengan bertambahnya hotel baru yang mengindikasikan ketatnya persaingan, mengakibatkan tingkat okupansi mengalami penurunan tajam sebesar 9 persen sampai 15 persen dibandingkan dengan semester yang sama tahun 2013.
Namun, meskipun
hunian menurun, tarif kamar rerata harian menunjukkan tren meningkat. Secara keseluruhan, hotel berbintang di semua kategori mengalami pergeseran tarif sebesar 2,7 persen-7,9 persen.Untuk menjaga kinerja tingkat hunian, beberapa operator hotel mempertahankan tarif dan sebagian lainnya meningkatkan tarif yang diiringi dengan perbaikan fasilitas, dan kualitas layanan.
"Kami memproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan, jumlah pasokan kamar akan melonjak tajam seiring peningkatan target kunjungan wisatawan asing dan domestik oleh Pemda Jawa Timur sebesar 8 persen dan 10 persen. Sekitar 3.683 kamar baru akan masuk pasar. 47 persen di antaranya merupakan kamar hotel bintang 3, dan 41 persen kamar hotel bintang 4," pungkas Ferry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.