"Di Medan, peningkatan permintaan hunian juga ditandai permintaan apartemen di pusat kota. Sementara di Makassar, pasokan bertambah seiring rencana reklamasi dan pemekaran wilayah dalam megapolitan Mamminasata. Sedangkan di Surabaya pasokan akan berasal dari kawasan timur dengan pertumbuhan harga yang semakin pesat," tutur Hendra.
Dia melanjutkan, Surabaya Timur, Selatan dan Barat akan terus dicari sebagai lokasi hunian. Demikian halnya dengan fenomena hunian untuk para mahasiswa yang dipicu pembangunan kampus-kampus baru, akan memberikan kontribusi besar terhadap penambahan kebutuhan hunian.
Namun demikian, menurut Anton, tingginya kebutuhan hunian tapak tidak terjadi pada apartemen. Di ketiga kota tersebut, apartemen hanya menjadi instrumen investasi, belum untuk didiami.
"Komitmen proyek apartemen eksisting selama ini didominasi oleh investor yang mengharap keuntungan, bukan berasal dari pengguna akhir (end user) yang memang membutuhkan tempat tinggal seperti di Jakarta. Jadi, untuk tiga kota ini, apartemen baru akan dibutuhkan sebagai tempat tinggal sepuluh atau lima belas tahun lagi," imbuh Anton.
Kawasan industri
Riset Leads Property juga menunjukkan kinerja subsektor kawasan industri yang belum menjadi fenomena. Di Medan, pemintaan stagnan karena investor masih menunggu kebijakan baru pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sedangkan di Makassar, pasokan masih terbatas di dua tempat yakni Kawasan industri Makassar dan Gowa dengan harga lahan berkisar natara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per meter persegi.
"Bedanya dengan di Medan, potensi permintaan dan pasokan kawasan Industri di Makassar akan bertambah seiring dengan realisasi reklamasi. Sementara di Surabaya terbatas pada Kawasan Industri Margomulyo, Surabaya Industrial Estate, dan Ngoro Industrial Park dengan harga lahan jauh lebih tinggi ketimbang di luar kawasan industri," tandas Hendra.
Ke depan, lanjut dia, kawasan industri akan berkembang ke sekitar daerah Gresik, dan Sidoarjo sebagai bagian dari konsep megapolitan Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.