Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Johannes Mardjuki, menjelaskan, cara khusus itu adalah komitmen perusahaan melayani konsumen melalui pembangunan tepat waktu, kualitas produk terjaga, fasilitas lengkap sesuai dengan rancangan induk, dan potensi investasi serta pengelolan profesional setelah serah terima.
"Sejauh ini, kami memegang kepercayaan pasar (konsumen) dengan tidak pernah terlambat dalam men-deliver pembangunan," tutur Johannes kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2014).
Namun, dari semua faktor tersebut di atas, kata Johannes, yang paling menarik dan membedakan produknya dari pengembang lain adalah potensi kenaikan harga dan investasi. Bahkan, sebelum hunian atau ruko laku terjual, kenaikan harga selalu terjadi.
"Kenaikan harga bisa sebesar sepuluh sampai tiga puluh persen dalam satu tahun. Potensi kenaikan harga ini terbentuk karena pemenuhan komitmen itu tadi dan juga pengembangan kawasan yang menarik minat pasar membeli produk kami," tambah Johannes.
Tak mengherankan bila Summarecon punya pelanggan setia (repeat buyer) yang membeli produk untuk anak, cucu atau anggota keluarga lainnya.
Selain itu, Summarecon Agung juga menerapkan kebijakan pembatasan pembelian rumah. Ini dilakukan untuk menghindari praktik spekulasi yang hanya akan menstimulasi kenaikan harga semu. Pembatasan ini sudah dilakukan di perumahan Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.