Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta, Tuan Rumah Kongres Dunia Para Wali Kota

Kompas.com - 07/08/2014, 18:10 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta akan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements (EAROPH) World Congress ke-24.

Acara bertajuk "Towards Resilient and Smart Cities: Innovation, Planning, and Determination in Managing Major Cities of the World tersebut akan diadakan mulai Minggu (10/8/2014) hingga Rabu (13/8/2014) mendatang.

 
Menurut Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Bernardus R. Djonoputro, acara ini akan dihadiri oleh 27 walikota dari seluruh dunia. Termasuk pemimpin kota-kota ternama di Indonesia. Para walikota akan membahas kondisi kota-kota dunia bersama pakar dan praktisi.
 
"Kita akan membahas kota-kota kita, termasuk berbagai tantangan yang dialami kota, terutama di kawasan Asia Pasifik. Sejak 2008, penduduk lebih banyak di kota. Kualitas lingkungan, penyediaan hunian bagi masyarakat akan menjadi key issues. Di event ini, kita akan mendiskusikan bersama akademisi dan pengembang," ujar Bernardus dalam konferensi yang diadakan di Kantor Perumnas di Jakarta, Kamis (7/8/2014).
 
Menurut Bernardus, dalam acara tersebut akan diadakan pula forum "Mayor Caucus". Forum tersebut dihadiri wali kota dan bupati dari Indonesia, serta negara-negara lain untuk membahas inovasi yang bisa dilakukan para wali kota dalam membangun kota berketahanan dan "cerdas". 
 
"Perlu upaya membangun kesadaran bersama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan perkotaan dan permukiman, dan diperlukan kolaborasi seluruh pihak untuk merumuskan langkah bersama lintas negara dan pemangku kepentingan," tambah Bernardus.

Presiden EAROPH

 
Selain menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah, kongres kali ini juga menarik lantaran momentum yang sama juga dimanfaatkan untuk mengangkat Wakil Menteri PU Hermanto Dardak sebagai Presiden EAROPH. Hal ini, menurut Hermanto, dia manfaatkan untuk menentukan tema yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
 
"Dengan penyelenggaraan yang ke-24, kita mencoba temanya paling kita butuhkan. Isu yang kita hadapi di dunia, pertama urbanisasi. Sejak 2008 penduduk kota di dunia lebih besar dari di luar kotanya. Untuk indonesia juga terjadi di 2010," ujar Hermanto.
 
Hermanto juga menggarisbawahi urbanisasi menyebabkan banyak masalah lain, misalnya kebutuhan infrastruktur air, jalan, dan permukiman. Tentu saja, hal ini butuh penyelesaian konkrit. Hermanto percaya, melalui EAROPH, para walikota bisa saling berbagi solusi.
 
"Melalui EAROPH, kita saling berbagi, kita ada media untuk sharing bersama-sama, berdialog mengenai pengalaman di berbagai negara, khususnya di Asia Pasifik. Kita juga mencoba membahas pemikirannya dalam mencari berbagai solusi yang kita hadapi," tandas Hermanto. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com