Holcim Bukukan Pendapatan Rp 4,93 Triliun

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Kompas.com, Senin (4/8/2014), pendapatan Holcim tersebut ditopang oleh peningkatan volume penjualan 3 persen di pasar domestik dan peningkatan harga jual.

Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sektor industri semen di Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan pada periode semester pertama sebesar 4 persen menjadi 28,9 juta ton. Hal ini memberikan pengaruh terhadap kinerja Holcim di pulau Jawa dengan peningkatan sebesar 5,6 persen.

Sementara laba kotor juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp 12 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini dipicu penekanan biaya atas tarif dasar listrik. Sedangkan laba operasi, tercatat 14 persen lebih rendah sebesar Rp 674 miliar sebagai dampak naiknya biaya distribusi.

Namun menguatnya nilai tukar Rupiah selama periode semester pertama berkontribusi terhadap selisih laba bersih sebesar 3,8 persen menjadi Rp 449 miliar dibanding tahun lalu Rp 467 miliar.

Adanya tambahan kapasitas produksi dari pabrik baru di Tuban yang beroperasi pada Juni lalu, menjadi modal bagi Holcim Indonesia untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dari penjualan sampai akhir tahun ini.

Tambahan kapasitas produksi sebesar 1,7 juta ton dari Pabrik Tuban 2, juga akan menambah peluang perusahaan di pasar yang terus bertumbuh.