Hal tersebut dikemukakan Business Development Officer PT Premier Qualitas Indonesia, M Gali Ade Novran terkait profil pembeli dalam studi kelayakan yang dibuat untuk mendukung rencana ekspansi perusahaan, kepada Kompas.com, Selasa (15/7/2014).
Menurut Novran, investor menguasai pembelian properti di Serpong, Tangerang Selatan, dan Tangerang, karena kawasan-kawasan ini menawarkan imbal hasil atau keuntungan investasi lebih tinggi ketimbang kawasan lainnya di Jadebotabek.
"Saat ini saja, ketika pertumbuhan pasar tengah melambat, pasar properti di Serpong masih tumbuh sekitar 20 persen per tahun. Kenaikan nilai cepat, dan harga pun tinggi. Berbeda dengan kawasan lain seperti Depok, dan Bogor," tutur Novran.
Depok dan Bogor, lanjut dia, merupakan dua kawasan yang sangat diidamkan oleh end user. Khusus Depok, diminati oleh pasangan muda, atau pembeli rumah pertama. Sementara Bogor, diincar oleh pembeli usia pensiun.
"Bogor sejak dulu dirancang sebagai kawasan peristirahatan. Dan itu terus berlangsung hingga sekarang. Jadi, pertumbuhan harganya tidak sepesat kawasan Serpong, Tangerang Selatan, dan Tangerang. Saat ini pertumbuhan hanya mencapai sekitar 12 persen per tahun," kata Novran.
Sementara Bekasi, mulai mengikuti Serpong. Kawasan ini juga diincar investor pasca PT Summarecon Agung Tbk., menggarap Bekasi Barat. Pertumbuhan harga melesat dari sebelumnya hanya Rp 3 juta per meter persegi, menjadi Rp 8 juta per meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.