Tema tersebut menyorot arsitektur yang tumbuh dan berkembang bersama dengan kondisi eksisting lingkungan sekitar. Menurut Principal Aboday Architects, Ary Indra, "Arsitektur Rimpang" memang tema cukup sulit. Namun, kesulitan itu ternyata mampu diterjemahkan menjadi karya-karya arsitektur yang lebih kreatif.
"Sangat menggembirakan melihat lima finalis yang terpilih menyajikan hal berbeda dan masing-masing datang dengan riset mendalam untuk hasil karyanya," ujar Indra dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2014).
Judul karya yang diangkat pun tak kalah beragam, mulai dari desain "Pasar Loak" di sebuah jalan di Jakarta hingga "Industri Terasi" di Tuban. Masing-masing tema tersebut datang dengan kekuatan cerita tersendiri.
Sebanyak 35 peserta kalangan mahasiswa arsitektur dari seluruh Indonesia melakukan presentasi akhir untuk menentukan dua pemenang utama pada 7 Juli 2014 lalu. Mereka memamerkan karyanya di hadapan empat Juri mewakili bidangnya masing-masing yaitu, Andra Matin (arsitek/praktisi), Ary Indra (Arsitek/praktisi), Agung Dwie (Arsitek/Akademisi dari Unversitas Diponegoro) dan David Hutama (Arsitek/Akademisi dari Universitas Pelita Harapan).
Ada lima finalis dengan karya terbaik terpilih sebagai pemenangnya, yaitu Firdiansyah Fathoni dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, dengan tema "Kampung Kue Surabaya" dan Reni Dwi Rahayu dari Universitas Brawijaya, Malang, dengan tema "Smell Ended Village".
Keduanya memenuhi aspek komprehensif bertema "Arsitektur Rimpang" dan mampu mengembalikan hakekat sayembara pada pencarian solusi yang tepat guna dan memungkinkan untuk diterapkan.
Firdiansyah dan Reni berhak mendapat hadiah Travel Grant ke Tokyo selama 1 pekan yang akan dilaksanakan pada Oktober 2014 mendatang. Adapun finalis lainnya adalah Hikmatyar Abdul Azis dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Evelyn Witono Putri dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, dan Angga Dwi Susilohadi dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.