Proyek tersebut berada di atas lahan seluas 5 hektar, dan mengintegrasikan beberapa jenis properti yakni hotel, apartemen, pusat belanja berkonsep gaya hidup, perkantoran, dan rumah sakit.
Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International, Ervan Adi Nugroho, mengungkapkan rencana besar tersebut kepada Kompas.com, Senin (23/6/2014).
"Properti yang akan dikembangkan lebih dulu adalah hotel dengan klasifikasi bintang empat. Nantinya hotel ini bakal dikelola oleh Parador, anak perusahaan Paramount Enterprise sendiri. Hotel dibangun pertama karena market (pasar)-nya masih bagus," ujar Ervan.
Menurut dia, kebutuhan dana untuk merealisasikan proyek skala besar tersebut sekitar Rp 1,5 triliun. "Kami masih mencari dan menggodok nama resmi yang cocok untuk proyek ini," imbuh Ervan.
Selain Paramount, pengembang lainnya yang sudah menggarap dan mengincar Slipi adalah Gapura Prima Group dengan perkantoran dan apartemen GP Plaza, Ciputra Group melalui PT Ciputra Property Tbk yang membangun Dipo Business Center, dan PT Summarecon Agung Tbk yang berencana membangun perkantoran dan hotel.
Menurut riset Colliers International Indonesia, Slipi bakal tumbuh pesat dan menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru. Lokasinya dekat dengan central business district (CBD) Sudirman, dan juga dilintasi jalur bebas hambatan menuju Bandara International Soekarno-Hatta.
Selain itu, aksesibilitasnya juga mudah karena bisa ditempuh oleh berbagai moda transportasi publik seperti transjakarta, rencana mass rapid transit, dan juga kendaraan umum lainnya.
Kondisi tersebut menjadikan Slipi tak kalah strategis dengan kawasan lainnya. Menurut Ervan, Slipi juga sangat potensial karena diapit oleh dua kawasan yang sudah berkembang secara komersial. Selain dekat dengan CBD Sudirman dan Semanggi, juga Tomang, Jakarta Barat. Di sini, sudah banyak berdiri properti komersial seperti Taman Anggrek Mall and Apartment, Podomoro City, dan Citraland Mall and Hotel.