Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Pengembang Raksasa Belanja Modal Triliunan Rupiah

Kompas.com - 19/06/2014, 19:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima pengembang raksasa dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, menganggarkan belanja modal tahun ini senilai triliunan rupiah. Mereka memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan proyek baru dan juga menambah cadangan lahan.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), contohnya. Tahun ini membelanjakan modalnya sebesar Rp 3 triliun untuk membiayai penyelesaian beberapa proyek pembangunan infrastruktur, akuisisi land bank, proyek-proyek properti di Serpong, dan berbagai wilayah lain serta sebagai modal kerja perusahaan.

Pengembang yang mencatat kapitalisasi pasar per 19 Juni 2014 senilai Rp 28,017 triliun, saat ini tengah mengerjakan Indonesia International Expo and Convention Center (IIEC), Saveria Apartment, Grand City Balikpapan, AEON Mall, dan beberapa proyek lainnya.

Sementara PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengalokasikan dana senilai Rp 7,4 triliun. Dana sebesar itu digunakan untuk mendukung aksi ekspansi perseroan. Di antaranya membiayai lima rumah sakit di berbagai kota, pembangunan pusat belanja St Moritz Puri Indah, Kuta Icon Bali, dan Holland Village, Cempaka Putih.

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar Rp 23,645 triliun ini baru saja memulai pembangunan (ground breaking) St Moritz Makassar senilai Rp 3,5 triliun.

Megaproyek tersebut merupakan kawasan terpadu yang mencakup beberapa komponen, yakni menara ikonik tertinggi di kawasan Indonesia Timur setinggi 51 lantai, apartemen, hotel dengan jumlah 210 kamar, pusat belanja seluas 227.000 meter lersegi, rumah sakit dengan 250 tempat tidur, sekolah, ruang multifungsi, sinema 10 teater, dan fasilitas hiburan.

Lain lagi dengan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Pengembang yang berbasis di Kelapa Gading, Jakarta Utara ini percaya diri membelanjakan modalnya tahun ini senilai Rp 1,5 triliun untuk membangun Movenpick Hotel, di Bali, dan akuisisi lahan di sekitar proyek eksisting serta lahan baru.

Pengembang dengan kapitalisasi pasar sejumlah Rp 16,590 triliun saat ini terus melakukan ekspansi bisnis dengan mengeluarkan produk-produk baru. Teranyar adalah apartemen The Spring Lake di Summarecon Bekasi, Jawa Barat.

Sementara PT Pakuwon Jati Tbk., menganggarkan belanja modal sejumlah Rp 1,8 triliun yang berasal dari kas internal perseroan. Sebanyak Rp 40 miliar di antaranya sudah digunakan untuk mengakuisisi lahan di sekitar proyek eksisting dan lahan-lahan baru.

Perseroan yang berbasis di Surabaya ini mencapai kapitalisasi pasar senilai Rp 16,952 triliun. Mereka tengah menggarap dua proyek Kota Kasablanka Tahap II, yakni apartemen Bella Tower dan perumahan skala kota Grand Pakuwon seluas 128 hektar.

"Pembangunannya sudah dimulai, luas per unit kavling sekitar 200 meter persegi. Dalam satu klaster terdapat sekitar 250 unit (kavling dan rumah). Harga rumah Grand Pakuwon sekitar Rp 3 miliar per unit," ujar Direktur Pakuwon Group, Ivy Wong.

Sedangkan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 2 triliun. CTRA yang membukukan kapitalisasi pasar Rp 15,089 triliun, merupakan induk usaha dari PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk., (CTRS).

CTRP tengah mengerjakan Ciputra World 2 Jakarta, hotel Citradream di Bintaro, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Serpong, dan Bengkulu, serta proyek baru Ciputra International di Puri Indah Jakarta, dan Ciputra Beach Resort di Tabanan, Bali. 

CTRS tengah membangun CitraLand Bagya City Medan, CitraLand GreenLake Surabaya, dan proyek-proyek baru di Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau