Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Cuma Orang Berpikiran Ekonomis yang Bongkar Gedung Tua!

Kompas.com - 28/05/2014, 10:49 WIB
Latief

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tak mudah menjaga kelangsungan sebuah cagar budaya di zaman serba instan yang selalu ingin memperlihatkan tampilan serba baru dan dianggap modern. Pemilik dan pengelola sebuah cagar budaya tak bisa jalan sendiri untuk mengurusnya.

"Sejak kecil anak-anak di Eropa sudah diajarkan dan dikenalkan dengan arsitektur bangunan peninggalan nenek moyang mereka sehingga mereka sangat menghargai arsitektur masa lampaunya sendiri sampai saat ini. Maka, melestarikan gedung bersejarah seperti museum ini harus sejak dini," ujar H.S. Karta Djoemena, mantan pejabat senior Bank Indonesia wilayah Bandung, usai peresmian Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia di Bandung, Senin (26/5/2015).

Karta mengatakan, sebagai cagar budaya, Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia itu adalah satu karakteristik untuk dijaga sehingga memerlukan sinergi yang harus dilembagakan. Sinergi menjadi penting, karena peran negara terbatas.

"Pemerintah daerah dan masyarakat juga perlu ikut menjaganya. Tapi, sejauh ini saya belum lihat kerjasama sektoral horisontal dalam melestarikan sebuah gedung bersejarah, antara pengelola gedung, pemerintah, dan masyarakat. Kebanyakan jalan sendiri-sendiri. Ini yang sangat disayangkan dan inilah tantangan BI ke depan," ujarnya.

KOMPAS.com/Putra Prima Perdana Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, meresmikan alih fungsi Gedung eks De Javasche Bank di Jalan Braga, Kota Bandung yang sebelumnya dipakai sebagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) menjadi museum dan bangunan cagar budaya, Senin (26/5/2014).
Menanggapi hal itu, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan bahwa bicara sejarah tidak semata artefak fisik, melainkan juga nilai-nilai. Ia sepakat, bahwa pemerintah harus turun tangan menjaga cagar budaya bersama-sama masyarakat.

"Idealnya, urban shelter yang menyenangkan itu 'nyambung' dari atas ke bawah, yaitu dari pemerintah ke aparat dan masyarakatnya. Nah, itu tak pernah terjadi. Bangunan BI ini, misalnya, mereka, pihak BI, aktif, tapi sendirian. Untuk itulah, sinergi harus dilakukan dan terus-menerus," ujarnya.

Walikota yang akrab disapa Emil itu mengatakan, heritage terkait dengan kehidupan masa depan. Untuk itu, belum terlambat untuk menyelamatkan keberadaan cagar budaya-cagar budaya tersebut demi hari esok.

Menurut dia, sebuah kota juga ada umurnya dan suatu saat menjadi tua, lalu habis. Wajah kota tak lagi sesuai zamannya ketika ia lahir.

"Di saat itulah muncul bangunan-bangunan tua dan masyarakatnya bingung mau diapakan. Yang biasanya gampang membongkar itu hanya orang-orang yang cuma berpikiran ekonomis. Padahal, kalau mau sedikit kreatif, tak perlu membongkarnya," ujar Emil.

Emil mengaku selalu iri dengan orang-orang tua di Bandung yang pernah menikmati era "Paris van Java" yang selalu sejuk dan berkabut di kala pagi hari, senantiasa nyaman lantaran tidak semrawut dan macet. Tetapi, generasi masa kini melihat Bandung sebagai kota metropolis.

"Yang tertinggal itu kini hanya sejarah, tapi kan sejarah tak selalu berbentuk fisik, melainkan juga nilai-nilai. Ada jejak Soekarno misalnya, di Sukamiskin, Banceuy, dan lain-lain di kota ini. Itu yang harus dipertahankan, dikenalkan ke generasi masa kini," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau