Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New York Mulai "Bangkit"....

Kompas.com - 19/05/2014, 18:32 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - New York akan bangkit kembali. Tragedi yang terjadi pada 11 September 2001 tidak membuat kota tersebut, khususnya para pemegang modalnya, berkecil hati. Setelah The National September 11 Memorial Museum resmi dibuka untuk umum pekan lalu, penduduk New York merasa sudah tiba waktunya mengevaluasi kembali, sudah sejauh mana New York melangkah.

Hasilnya tidak mengecewakan. Pusat kota New York kembali bergairah.

"Inilah titik puncak dari investasi pemerintah dan pihak swasta sebesar 30 miliar dollar AS yang masuk secara online pada saat yang relatif bersamaan," ujar Presiden Downtown Alliance, Jessica Lappin.

Dikutip dari Nydailynews.com, keadaan di lapangan memang tampak menjanjikan. Pada kuartal pertama tahun ini, ada lebih banyak perjanjian sewa unit perkantoran di Lower Manhattan yang resmi ditandatangani dibandingan dengan dekade sebelunya.

Pertumbuhan juga tidak hanya tampak pada perusahaan finansial. Hampir setengah dari semua perusahaan yang pindah ke Financial District sejak 2011 lalu terdiri dari perusahaan teknologi, periklanan, dan media. Relokasi tersebut membawa keberagaaman pada ekonomi pusat kota, ritel, dan perumahannya.

"Anda belum pernah melihat ada jauh lebih banyak uang diinvestasikan pada konstruksi baru di area yang sangat kecil," ujar Ed Hogan, Head of Retail Leasing Brookfield Place, yang sebelumnya dikenal dengan dengan World Financial Center (WTC).

Hingga kini, pengembang di pusat kota memang masih "berjudi". Pasalnya, Port Authority pun masih berjuang menyewakan ruang tersisa pada 1 World Trade Center.

Pengembang Larry Silverstein pun belum sepenuhnya menyewakan 3 World Trade Center dan 4 World Trade Center. Silverstein percaya, akan lebih mudah menarik calon penyewa setelah perusahaan-perusahaan mulai pindah dan beraktivitas di 1 World Trade tahun ini.

"Ketika World Trade Center online akhir tahun ini, hal tersebut akan 'melepaskan' bom ritel dan residensial di sekitar situs," ujar Director of External Affairs Durst Organization, Jordan Barowitz.

Hal tersebut didukung oleh Silverstein. Menurut dia, akan ada transformasi menyeluruh di lokasi tersebut.

Pusat belanja baru

Lower Manhattan juga akan menjadi "perbincangan baru", baik di mata para pengusaha maupun masyarakat. Tiga proyek baru, termasuk struktur hasil desain Santiago Calatrava di World Trade Center misalnya, akan menggaungkan Lower Manhattan sebagai pusat belanja.

Lokasi tersebut akan memasok lebih dari 1,55 juta kaki2 (144.000m2) ruang bagi ritel lama dan baru dalam dua tahun ke depan. Kira-kira akan ada 150 toko hadir di World Trade Center Transportation Hub yang kini tengah dibangun.

Toko-toko tersebut pun tidak sembarangan. Tom Ford, Tiffany & Co., Kate Spade, Zadig & Voltaire, Cole Haan, dan Apple Store pun akan hadir. Victoria’s Secret, Sephora, Disney, Lego dan Godiva pun akan menyewa ruang di sana.

Sementara itu, Brookfield Place juga akan dipenuhi oleh ritel-ritel mewah. Kompleks perkantoran yang sebelumnya dikenal dengan nama World Financial Center akan dipenuhi oleh Burberry, Hermès, Ermenegildo Zegna, Diane von Furstenberg, Salvatore Ferragamo, Scoop NYC, dan Paul Smith. Iron Chef Jose Garces pun akan membuka restoran New York pertamanya, Amada, di kompleks tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com