Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pavillon D'ete, Bukti Susahnya Melestarikan Kualitas Bangunan Tua

Kompas.com - 19/05/2014, 13:38 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Bagunan-bangunan tua punya daya tarik tersendiri dalam detil dan relasinya dengan lingkungan di sekitar bangunan tersebut. Arsitek asal Perancis, Noemie Meney, menemukan hal serupa pada sebuah bangunan di tengah taman di kawasan Toulon, Marseille, Perancis.

Bangunan tersebut merupakan bangunan penunjang rumah utama. Sang pemilik rumah ingin mengubah bangunan itu menjadi kamar tamu, khususnya untuk menjamu tamu di musim panas.

Alih-alih meruntuhkan bangunan seluas 16 m2 tersebut, Meney justeru melakukan hal lain yang lebih menarik. Dia berusaha mempertahankan eksterior bangunan dan mengubah hanya bagian dalamnya. Bangunan tersebut kemudian dikenal dengan nama Pavillon d'ete (Rumah Musim Panas).

"Tantangan terbesarnya adalah untuk melestarikan kualitas isimewa dari bangunan, yaitu hubungannya dengan taman, ketinggian di dalam bangunan, dan lengkungan bata. Lengkungan tersebut memungkinkan Anda melihat taman dan langit dari bagian mana pun di dalam bangunan," ujar Meney kepada Dezeen.

Meney membiarkan lengkungan yang ada di muka bangunan tetap berdiri. Namun, untuk memberikan privasi serta menjaga penghuni bangunan dari cuaca, dia memasukkan pintu geser kaca di belakangnya.

Noémie Meney Denah Pavillon d'été (Rumah Musim Panas) karya arsitek asal Prancis, Noémie Meney.

Selanjutnya, Meney pun memanfaatkan ketinggian interior bangunan tersebut dengan cara membuatnya menjadi bangunan dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai teras, ruang duduk, dapur mungil, serta kamar mandi. Adapun lantai kedua, yang sebenarnya merupakan lantai mezanin, digunakan sebagai kamar tidur.

"Tamu bisa mandi di ruang terbuka ini sembari menikmati pemandangan alam. Jadi, keadaan luar biasa, antara bagian dalam dan luar terjaga," imbuh Meney.

Lantai mezanin merupakan lantai yang menarik di dalam bangunan tersebut. Untuk menjaga privasi penghuni, mezanin ditutup dengan anyaman rotan. Meski tertutup, penghuni masih bisa melihat kondisi di luar bangunan dan menikmati sinar matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau