Hasil survei Indeks Harga Properti Residensial keluaran Bank Indonesia mengindikasikan sebagian besar konsumen atau sebanyak 72,32 persen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial terutama rumah tipe kecil.
"Sepanjang triwulan I 2014, total KPR tercatat Rp 282,36 triliun atau hanya tumbuh 0,32 persen ketimbang kuartal IV 2013 yang mencapai 2,21 persen. Namun, pencapaian kuartal pertama tahun ini lebih tinggi dari total kredit perbankan yang mengalami perlambatan sebesar -0,80 persen," tulis Bank Indonesia, Kamis (15/5/2014).
Dari total KPR yang dikucurkan selama Januari-Maret 2014, sebanyak 3,67 persen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari pemerintah, selebihnya atau 96,33 persen melalui KPR non-FLPP.
Sementara konsumen yang melakukan transaksi pembelian properti residensial secara tunai bertahap, sebanyak 15,55 persen. Sebagian lainnya, yakni 12,13 persen konsumen memilih membayar rumah secara kontan (tunai keras). Mereka membeli rumah tipe menengah dan besar.
Adapun tingkat suku bunga KPR yang ditawarkan perbankan, khususnya kelompok bank persero berkisar antara 9 persen hingga 12 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.