Direktur Ciputra Group, Bing Sugianto Chandra, mengaku optimistis target penjualan dapat tercapai. Pasalnya, pasokan rumah representatif untuk kelas menengah dengan konsep perumahan terpadu, hampir tidak ada. Sebaliknya, kebutuhan hunian saat ini sangat tinggi.
"Kami memanfaaatkan kesempatan itu dengan memperkenalkan perspektif baru, cara baru dan konsep baru perumahan," ujar Bing kepada Kompas.com, Kamis (8/5/2014).
Bing mengatakan, hal itu mengacu pada proyek pertamanya di Samarinda, yakni CitraLand City Samarinda. Proyek ini mampu meraup penjualan Rp 250 miliar per tahun dengan harga Rp 800 juta-Rp 8 miliar.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi kota Samarinda dan kota-kota lainnya di Kalimantan Timur berada di atas pertumbuhan ekonomi Nasional. Hal tersebut mendorong daya beli meningkat. Dengan harga di kisaran Rp 400 juta, Bing yakin, CitraGrand City Senyiur bisa diterima pasar Samarinda.
Adapun CitraGrand Senyiur City Samarinda menempati area seluas 400 hektar di selatan wilayah Samarinda. Megaproyek skala kota tersebut mencakup 6.000 unit hunian dan 12 distrik, dilengkapi area komersial dengan fitur pusat belanja, hotel, apartemen, ruko, taman perkantoran, hotel, dan kantor gedung bertingkat. Seluruh pengembangan proyek ini menelan investasi awal senilai Rp 250 miliar, dan direncanakan tuntas dalam 15 tahun mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.