Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Bisnis Kondotel Justeru di Jakarta, Bali Sudah Sesak....

Kompas.com - 05/05/2014, 13:41 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada mengatakan, bahwa bisnis kondotel sebaiknya berada di pusat bisnis atau wisata. Selama ini, pasar pun sudah mengenal Bali sebagai wilayah menjanjikan untuk bisnis kondominium hotel atau kondotel.

Sayangnya, lanjut Ali, Bali mulai menunjukkan tanda-tanda penekanan pasar lantaran kondotel mulai "berperang tarif". Karena itu, Jakarta sebenarnya masih cukup berpeluang.

"Di Jakarta sendiri sebenarnya masih cukup berpeluang, khususnya di pusat dan selatan," ujar Ali pada Kompas.com, Sabtu (3/5/2014).

Hal tersebut menarik, lantaran lokasi yang selama ini digadang-gadang sebagai tiga kawasan utama di Indonesia untuk bisnis kondominium tidak mengikutsertakan Jakarta. Ratdi Gunawan, GM Marketing Grand Orange Pandawa Beach, Bali, sempat mengungkapkan kepada Kompas.com, bahwa Bali, Makassar, dan Medan merupakan tiga kawasan menjanjikan untuk bisnis kondotel.  Tidak jauh berbeda dengan pendapat Ratdi, Ali pun menekankan bahwa lokasi serta operator kondotel memegang peran penting dalam bisnis kondotel.

"Pada dasarnya semua tergantung lokasi dan operatornya. Makassar dan Medan masih berpeluang dibandingkan Bali saat ini," imbuh Ali.

Di sisi lain, kondotel memang harus bersaing dengan moda investasi lainnya, seperti apartemen yang disewakan. Hal ini tidak terkecuali untuk di Jakarta. Mengenai hal ini, Ali berpandangan bahwa kondotel masih lebih menguntungkan daripada apartemen yang disewakan. Operator membuat bisnis kondotel lebih menguntungkan.

"Kondotel harus murni sebagai investasi dan lebih menguntungkan karena ada operator, dibandingkan apartemen yang disewakan sendiri," ujarnya.

Selain persaingan antar moda bisnis, bisnis kondotel pun tidak luput dari perlambatan bisnis properti Tanah Air di tahun ini. Ali berharap, dengan memandang investasi kondotel sebagai investasi jangka panjang, perlambatan tersebut tidak menjadi masalah berarti.

"Pasar properti memang sedang melambat, namun bila kita tahu karakter properti sebagai investasi jangka panjang tentunya tidak terlalu masalah karena ketika kondotel nanti berdiri, pasar mudah-mudahan sudah pulih," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com