Museum yang diperkirakan menelan anggaran sekitar 19,9 juta dollar AS atau setara Rp 230 miliar, tersebut diharapkan tercatat dalam Guiness World Records. Segala hal yang terkait kegiatan kepolisian akan terdapat dalam museum ini.
Rencana pembuatan museum polisi terbesar tersebut diumumkan oleh Direktur Jenderal Departemen Pelayanan Masyarakat Kepolisian Dubai, Mayor Jenderal Mohammed Rahman Rafei. Ia mengatakan, bentuk museum terinspirasi oleh ide Wakil Ketua Polisi dan Keamanan Umum, Letnan Jenderal Khalfan Tamim Dahdi.
"Letnan Jenderal Dahdi mengatakan ia ingin keluar dari tampilan tradisional museum sekaligus untuk menunjukkan bahwa polisi Dubai selalu mencari hal-hal baru. Oleh karena itu kami melakukan pendekatan modern sebagai ide rancangan utama," jelas Rafei.
Bangunan itu sendiri akan mencakup empat tingkat dengan panorama menghadap Jalan Al Ittihad Jalan dan Al Mulla Plaza. Museum baru akan dijadikan sebagai rumah semua artefak dari bangunan tua dan fitur tambahan dengan fungsi modern.
Ruang Penelitian juga akan tersedia di museum baru tersebut yang bisa dipergunakan oleh para peneliti dengan ranah kerja yang berhubungan dengan Polisi Dubai. Selain itu, mereka juga dapat mengakses semua informasi yang mereka butuhkan di sini.
Rafei menambahkan bahwa museum akan dibangun di markas besar Kepolisian Dubai tapi akan diposisikan sebagai penunjang stasiun Al Qiyadah Metro sehingga penumpang bisa melihat museum saat mereka beraktivitas.
Sementara museum lama yang juga terletak di markas besar Kepolisian Dubai, akan mendokumentasikan semua aspek pencapaian polisi sejak didirikan pada tahun 1956, serta menginformasikan tentang hukum dan ketertiban di negara Uni Emirat Arab.
"Anggaran museum telah disetujui dan rencana awal sedang dilakukan," pungkas Rafei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.