KOMPAS.com — Aksi bungkam dua arsitek yang merancang Folk Art Museum di New York, Amerika Serikat, masih berlanjut. Sejak dua hari lalu, scaffolding dan persiapan penghancuran bangunan lain sudah berada di lokasi Folk Art Museum.
Menurut Tod Williams, salah satu arsitek gedung tersebut, keputusan Museum of Modern Art (MoMA) untuk meruntuhkan "salah satu bangunan terpenting saat ini" membuatnya kecewa dan berduka.
"Ya, semua bangunan suatu hari akan kembali menjadi debu. Namun, bangunan ini bisa digunakan kembali," ujar Tod dalam wawancara pertamanya setelah MoMA mengumumkan penghancuran Folk Art Museum. "Sayangnya, imajinasi dan keinginannya tidak di sana."
Williams dan Tsien, istri serta rekan rekan kerjanya, selama ini membuat pernyataan tertulis mewakili pendapat mereka. Selasa (15/4/2014) lalu Williams kembali merilis pernyataan tertulis. Pernyataan terbarunya ini terkait dengan scaffolding yang hadir di lokasi.
"Sebuah bangunan dikagumi, dikunjungi, dan dipelajari oleh banyak orang kini akan tinggal kenangan. Kami tahu fasadnya akan disimpan, tetapi kami khawatir kami tidak akan bisa melihatnya lagi," ujar pernyataan tersebut.
Masalah menjadi semakin keruh karena MoMA sudah melibatkan teman Williams dan Tsien, yaitu pasangan suami-istri lain, Elizabeth Diller dan Ric Scofidio. Diller dan Scofidio merupakan tim yang bekerja di bawah Scofidio & Renfro dan dipekerjakan MoMA untuk mengevaluasi kelayakan bangunan untuk diintegrasikan ke rencana pengembangan Folk Art Museum berikutnya.
"Orang-orang sudah kehilangan anggota tubuhnya, tetapi mereka bisa mempertahankan hati dan jiwanya. Ada banyak hal yang terjadi pada kami dalam hidup ini, tetapi hal tersebut membuat kami lebih dalam dan lebih kuat. Kami mendapat kerut, kehilangan rambut. Interior kami menjadi lebih kaya seiring waktu dan penggunaan," imbuh WIlliams.
Sang arsitek menutup dengan pernyataan bahwa dia tidak ingin melihat ke belakang. "Ada banyak orang yang membuang waktu mereka melihat ke belakang, dan saya tidak mau melakukan itu. Saya ingin terus maju," tandas WIlliams.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.