"Kami tidak ingin mendesain apartemen yang terasa seperti sebuah apartemen, dengan ruang-ruang secara teratur mengikuti ruang lainnya," ujar para arsitek, seperti dikutip dalam Dezeen.
Menurut keduanya, apartemen yang ingin mereka bangun harus terasa seperti rumah. Rasa ini bisa didapat melalui bentuk, maupun tampilannya.
Mari kita tengok mulai dari bagian fasad bangunan ini. Para arsitek mempertahankan fasad dari bangunan aslinya. Bagian ini menghadap ke teras pusat dan halaman. Sementara, jalan berada di sisi lainnya. Halaman yang kosong membuat sinar matahari bisa masuk dengan jumlah cukup banyak ke dalam apartemen. Dari sana, pengunjung dan pemilik apartemen seolah diantarkan masuk ke dalam atrium dan tangga-tangga yang menempel di dinding apartemen.
Tampaknya, ide ini berawal dari kesan para arsitek mengenai Italia. "Anda melihat halaman dengan tangga-tangga, balkon, dan pintu di tempat yang tidak terduga," ujar para arsitek mengungkapkan kesannya. "Itulah tujuannya, agar Anda melangkah masuk dan tidak serta-merta mengetahui orientasi apartemen," tandas mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.