Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Isapan Jempol, Ada Investor Borong Satu Gedung Apartemen!

Kompas.com - 11/04/2014, 19:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan isapan jempol, bila ternyata apartemen di Jakarta dikuasai para investor. Lebih dari itu, apartemen bahkan semakin menjadi barang komoditi yang diperjualbelikan dengan tawaran keuntungan investasi menggiurkan.

Apartemen Bellezza di Permata Hijau, contohnya. Hunian jangkung yang dikembangkan Gapura Prima Group ini mencatat pertumbuhan harga rerata 25 persen per tahun. Demikian halnya dengan apartemen Thamrin Residence, Kalibata City, Lavande, dan Mediterania Garden Residence.

Kecuali Bellezza, harga perdana apartemen-apartemen tersebut sangat kompetitif, yakni di kisaran Rp 300 juta per unit. Saat ini harganya sudah mencapai mencapai level Rp 600 juta hingga Rp 1,5 miliar per unit, sedangkan harga aktual apartemen Bellezza berada pada posisi Rp 35 juta-Rp 40 juta per meter persegi.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan, kondisi itulah yang memacu pasar apartemen dikuasai investor. Minat beli tinggi, proyek banyak, dan pertumbuhan harga juga melejit.

"Apartemen disimpan untuk kemudian dijadikan instrumen investasi. Terlebih, jika lokasinya bagus dan pasar sekundernya hidup, maka apartemen tersebut dapat disewakan kembali dengan harga tinggi," jelas Ferry, Senin (7/4/2014) lalu.

Tak heran, dari 141.492 unit pasokan apartemen pada kuartal I 2014, sebanyak 94 persen ludes terjual. Sementara itu, untuk apartemen yang masih dalam tahap konstruksi dan dijadwalkan kelar pada 2017 mendatang, tingkat serapan pasarnya sudah mencapai 70 persen dari total 62.197 unit.

Indikasi yang memperkuat kecenderungan dominasi investor adalah makin banyaknya apartemen dibeli dengan skema pembayaran kontan bertahap. Indikasi lainnya, menurut Associate Director Residential Sales Colliers International Indonesia Aliviery Akbar, jika komposisi tingkat hunian apartemen eksisting dikuasai oleh penyewa ketimbang pemilik.

"Itu sangat gampang dilacak. Apartemen sebagai instrumen investasi sebagian besar berada di kawasan selatan, pusat, dan barat daya Jakarta, antara lain apartemen yang berada di daerah Thamrin, Pakubuwono, Pondok Indah, Semanggi, Sudirman CBD, dan Puri Indah," imbuh Aliviery.

Salah satunya adalah Thamrin Residence. Satu gedung apartemen tersebut dikuasai oleh seorang tokoh agama. Dia kemudian menjualnya ke komunitas keagamaannya. Sementara itu, di Mediterania Garden Residence 2, ada 21 unit yang sudah berpindah tangan kepada investor.

Apartment Manager PT Prima Buana Internusa, Edwin O Gobel, memastikan, komposisi tingkat hunian antara penyewa dan pemilik seimbang alias fifty-fifty. Namun demikian, dia menggarisbawahi, bahwa apartemen sebagai instrumen investasi biasanya ada pada segmen kelas menengah.

"Apartemen kelas ini bisa diborong oleh investor individu lebih dari lima unit. Jumlah lebih banyak dibeli oleh investor korporat. Mereka menyewakannya kepada ekspatriat, karyawan, dan profesional," kata Edwin, Jumat (11/4/2014).

Sementara itu, profil pembeli end user adalah pasangan keluarga muda yang baru menikah dan baru memiliki hunian pertama. Edwin juga mengungkapkan, apartemen Bellezza yang kini dikelolanya dihuni oleh penyewa sebanyak 40 persen, pemilik 39 persen, dan dibiarkan kosong sebanyak 21 persen dari total sebanyak 780 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau