"Kita belum bisa prediksi untuk membidik target pasar mana. Tapi pastinya dibangun untuk dihuni," ujar Ferry Salanto, Direktur Riset Colliers, Selasa (8/4) lalu, kepada Kontan.
Adapun beberapa apartemen anyar di antaranya adalah Verde 2 di Rasuna Said, Kartika Residences di wilayah Pondok Indah, dan Bellevue Apartement di daerah Tebet. Di Sudirman dan Gatot Subroto, terdapat apartemen Anandamaya Residences, Domaine, dan Gayanti City.
Berdasarkan data Colliers, pasokan apartemen yang ada sampai kuarta I 2014 sebanyak 141.492 unit, dan sebanyak 94 persen sudah terjual. Sementara itu, untuk apartemen yang masih dalam tahap konstruksi dan dijadwalkan kelar pada 2017 mendatang, tingkat serapan pasarnya sudah mencapai 70 persen dari total 62.197 unit.
"Kondisi inilah yang memacu pasar apartemen dikuasai investor. Minat beli tinggi, proyek banyak, pertumbuhan harga juga melejit," tambah Ferry.
Namun, walaupun pasokan apartemen cukup banyak, apartemen masih laku di pasaran. Tentu demikian, karena harga jual apartemen terus naik. Kebanyakan para pembelinya bertujuan untuk investasi. Jumlah pembeli dengan motif investasi lebih besar ketimbang pengguna akhir (end user).
Pembeli investor ini, lanjut Ferry, mengharapkan keuntungan dari modal yang sudah mereka keluarkan. Keuntungan akan mereka dapatkan saat apartemen yang dibeli mengalami kemajuan pembangunan. Semakin cepat kemajuan, kian tinggi dan cepat pula keuntungan diperoleh.
Colliers juga mencatat, sistem pembayaran apartemen telah berubah seiring dengan penerapan kebijakan Bank Indonesia yang memperketat kucuran kredit perbankan di sektor properti.
Saat ini, sekitar 63% metode pembelian apartemen dengan menggunakan cash installment dan 21% dengan hard cash. Sisanya sebesar 16% menggunakan sistem pembayaran kredit atau mortgage.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.