Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Virtual, Mimpi Buruk bagi Perusahaan Furnitur?

Kompas.com - 10/04/2014, 16:54 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Pasar furnitur di Indonesia mungkin masih bergairah. Jauh di belahan bumi lainnya, merek-merek furnitur justru tengah was-was, terutama dalam proses pengembangan desain. Pasalnya, menurut desainer asal Belanda, Marcel Wanders, perusahaan-perusahaan penyedia furnitur tersebut kesulitan membuat produk mereka mampu bersaing dengan fantasi hasil rendering dan prototipe.

"Anda sangat mampu mempersembahkan ide yang sangat gila menjadi seperti realitas, seluruh dunia komunikasi begitu kuat. Namun kini, sangat sulit bagi perusahaan untuk menjadi menarik di dalam dunia yang didominasi oleh prototipe dan ide-ide besar cemerlang," ujar Wanders.

Wanders, menegaskan kesulitan yang tengah dihadapi perusahaan berbasis ide dan desain. "Sangat menarik bagaimana kita menciptakan sesuatu yang kini saya sebut 'desain virtual'. Kita mulai membuat prototipe seolah mereka nyata, kita mengomunikasikan mereka di Milano seolah kita bisa membelinya. Itu ada pada saat yang sama satu jenis komunikasi tengah diciptakan sebagai media massa," terang Wanders.

Wanders juga mengungkapkan betapa mudahnya para desainer masa kini mendapat perhatian internasional bagi produk yang bahkan belum siap produksi dan dipasarkan. Dalam banyak kasus, produk yang membesarkan nama sang desainer bahkan belum ada prototipenya.

"Semua yang tampak realistis kini tampak sangat membosankan di dalam dunia yang penuh barang inspirasional. Ini adalah masalah menarik yang harus kita hadapi. Agak sulit berada di dalam dunia yang menarik ini karena (produk realistis) terasa benar-benar membosankan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau