Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Properti Mewah "Over Supply"

Kompas.com - 01/04/2014, 12:47 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Pasokan hotel dan apartemen mewah di Jakarta, memang masih terbatas. Khusus untuk apartemen mewah, kurang dari satu persen dari total pasokan apartemen keseluruhan yang masuk pasar hingga tahun ini yakni sekitar 90.000 unit.

Namun, jumlah satu persen tersebut dianggap sebagai sinyal bagi pengembang untuk waspada agar tidak jor-joran membangun apartemen untuk kalangan kelas atas. Ini lantaran ceruk pasar kelas atas tidak segemuk pasar menengah dan menengah bawah.

Demikian dikatakan Direktur PT Ciputra Property Tbk., Artadinata Djangkar, kepada Kompas.com, terkait fenomena maraknya pembangunan hotel dan apartemen mewah yang dilansir dan dikembangkan dalam tiga tahun terakhir.

Menurutnya, meskipun belum menunjukkan gejala kelebihan pasok (over supply), namun perlu disikapi secara hati-hati. "Gejala over supply belum terjadi, karena permintaan (demand, red) dan tarif kamar (room rate, red) dalam tiga tahun belakangan naik terus. Hanya, perlu diantisipasi kekhawatiran over supply karena pasarnya masih tipis," ucap Artadinata.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jakarta bakal menambah koleksi hotel supermewah hingga 2017 mendatang. Hotel-hotel tersebut adalah Fairmont Jakarta, St Regis Hotel & Resorts Jakarta, Westin Hotel, W Hotel, Raffles Hotel & Residences, Rosewood Jakarta, dan The Langham Hotel.

Sementara untuk apartemen mewahnya, menurut data Colliers International Indonesia, setidaknya terdapat 3.540 unit yang masuk pasar sampai 2015 mendatang. Dari total jumlah apartemen mewah tersebut, sebanyak 853 dikategorikan sebagai supermewah dengan harga rerata aktual lebih dari Rp 45 juta per meter persegi. Sedangkan lainnya serentang Rp 30 juta-Rp 45 juta per meter persegi.

Apartemen-apartemen supermewah dan mewah tersebut adalah The Residence at Dharmawangsa 2, Raffles Residence, Senopati Penthouse, Fraser Residence, Oakwood at District 8, Kemang Village (The Tiffany Tower), St Moritz (New Royal Suite), Kemang Village (The Intercontinental), dan Kemang Village (The Infinity).

Menyusul The Pakubuwono Signature, La Maison Barito, Kemang Village (The Bloomington), The Residence at CWJ 2, The Orchard Satrio at CWJ 2, Senopati Suites 2, Setiabudi Sky Garden Tower 2, St Moritz (New Presidential Tower), Ascott Kuningan, Fraser Suites at CWJ 2, Fraser Place at Setiabudi Sky Garden, One Park Avenue, La Maison Barito Tower 2, dan Gayanti City Tower 1.

Harga masih rendah

Pertumbuhan harga properti mewah Jakarta, memang tinggi yakni nyaris mencapai 38 persen atau tepatnya 37,7 persen. Pencapaian ini terjadi dua kali berturutan pada 2012, dan 2013 lalu.

Namun, menurut Associate Director for Consultancy and Research, Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji, harga properti mewah di Jakarta masih rendah. Bahkan terhitung paling murah jika dibandingkan Hongkong, Singapura, Tokyo, London, atau Kuala Lumpur.

"Harga rerata aktual properti mewah Jakarta masih berada pada level 4.099 dollar AS (Rp 46,8 juta) per meter persegi," ujarnya.

Sementara Singapura sudah melesat jauh di angka 31.250 dollar AS (Rp 357,1 juta) per meter persegi. Sedangkan Bangkok mencapai 9.234 dollar AS (Rp 105,5 juta) per meter persegi, dan Kuala Lumpur bertengger di angka 5.882 dollar AS (Rp 67,2 juta) per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau