Demikian prediksi Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Nanda Widya, usai seremoni tutup atap apartemen dan perkantoran M Gold Tower, kepada Kompas.com, Jumat (28/3/2014).
Menurut dia, koreksi harga dipicu oleh pasokan ruang kantor yang melebihi permintaan. Selain itu, kondisi dan daya dukung lingkungan dengan kapasitas terbatas, khususnya infrastruktur jalan dan aksesibilitas, ikut memperkuat alasan koridor Simatupang bakal mengalami kejenuhan.
"Ujung-ujungnya akan terjadi koreksi harga. Saat ini saja, pertumbuhan harga perkantoran baru di koridor tersebut mulai melambat, tidak setinggi dua atau tiga tahun lalu. Banyaknya proyek yang dikembangkan ikut memicu perlambatan pertumbuhan harga," kata Nanda.
Hal yang sama, lanjut Nanda, juga pernah terjadi di CBD Jakarta, yaitu saat pembangunan kantor baru sedang gencar-gencarnya. Di sisi lain, tingkat permintaan sudah melewati masa puncak. Permintaaan kian jenuh.
"Wisma Metropolitan mengalami koreksi harga berkali-kali. Saat krisis 1997/1998, krisis 2008, rupiah anjlok, dan saat kondisi pasokan lebih besar ketimbang permintaan. Selain itu, Ariobimo Sentral yang kami tempati sebagai kantor pusat Metland juga sekarang turun harga, sekitar Rp 200.000 per meter persegi. Ini terjadi, karena ada banyak perkantoran baru yang dikembangkan sekarang," ujar Nanda.
Berdasarkan Kompas.com, hingga 2016 mendatang koridor Simatupang akan dipenuhi sebanyak 20 perkantoran. Keduapuluh gedung itu meliputi Aneka Tambang 2, Talavera Suite, The CEO, Beltway Office Park Tower 3, GKM Tower, Manhattan Square Tower 1, Palma Tower, 18 Office Park, Plaza Oleos, Graha MRA, Metropolitan Tower, South Quarter 1, AD Premier, Naras Tower, South Quarter 2, South Quarter 3, Manhattan Square Towerm2, Beltway Office Park Tower 4, Signum North Tower, dan Manhattan Square Tower 3.
Saat ini, harga sewa ruang perkantoran Simatupang mencapai sekitar Rp 150.000-Rp 250.000 per meter persegi. Sedangkan harga jual dipatok pada angka Rp 24 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.