Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penilai Arsitektur Kota, "Monster" yang Bikin Keder Pengembang!

Kompas.com - 25/03/2014, 17:13 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi dan peran Tim Penilai Arsitektur Kota (TPAK) sangat vital dan strategis untuk membuat wajah Jakarta lebih manusiawi, modern, layak huni, dan juga metropolis.

Namun, keberadaan tim independen terdiri dari unsur akademisi, arsitek, birokrat dan profesional sebanyak 40 anggota itu masih dianggap momok atau "monster" yang sanggup membuat "keder" para pengembang. Pasalnya, evaluasi dan nasihat-nasihat dari TPAK dijadikan sebagai bahan pertimbangan Gubernur DKI Jakarta dalam memutuskan sebuah proyek pantas mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau tidak.

Tak mengherankan, lantaran itulah banyak pengembang besar harus menunda peluncuran proyeknya sebelum lolos sidang TPAK. Proyek Signature Tower Jakarta milik Artha Graha Network ini, misalnya. Proyek yang digadang-gadang tertinggi di Indonesia ini baru akan memasuki sidang I TPAK, Rabu (26/3/2014). Padahal, seharusnya, tahun lalu sudah dimulai konstruksi dan pemasarannya.

Sebelumnya, PT Grahamas Adisentosa, sang pengembang, telah mempresentasikan proyek ini di hadapan anggota TPAK. Namun, karena ada beberapa kriteria belum terpenuhi, desain Signature Tower pun dikembalikan kepada pengembang untuk diperbaiki.

Anggota TPAK dari Institut Teknologi Bandung, Baskoro Tedjo, mengatakan, rekomendasi TPAK akan sangat memengaruhi wajah Jakarta di masa depan. Jika sebuah proyek tak pantas atau bahkan lebih jauh lagi tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka TPAK merekomendasikan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk tidak mengeluarkan IMB.

"Karena itu, calon-calon proyek properti milik pengembang, terlebih proyek skala besar, harus bolak balik melalui sidang TPAK. Biasanya empat kali sidang baru lolos. Ini karena proyek besar punya kompleksitas lebih tinggi daripada proyek kecil," ungkap Baskoro kepada Kompas.com, usai peluncuran produk baru YKK AP Nexsta di Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Sebetulnya, lanjut Baskoro, kriteria yang akan dievaluasi oleh TPAK hanya tiga, yakni safety (keamanan), security (perlindungan) dan comfortable (kenyamanan). Tiga kriteria itu harus dipenuhi pengembang guna mewujudkan Jakarta tetap terjaga, bila perlu meningkatkan, kualitas dan lingkungan fisiknya.

"Tiap pekan, yakni Rabu, kami harus me-review 10 sampai 15 proyek. Ada yang sekali lolos, ada yang harus berkali-kali, dan kami memberikan nasihat perbaikan. Desain arsitektur yang sekali lolos biasanya proyek kecil dengan tingkat kerumitan rendah," papar Baskoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau