Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi "Smart City", Ciptakan Kota Modern Masa Depan

Kompas.com - 24/03/2014, 13:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Masalah utama perkotaan yang dihadapi kota-kota besar dengan pertumbuhan cepat adalah infrastruktur, transportasi, penggunaan energi dan air serta efisiensi birokrasi. Jakarta termasuk salah satu kota yang masih belum menemukan metode tepat untuk mengatasi masalahnya. Alih-alih bertransformasi menjadi kota pintar atau smart city dan layak huni.

Jakarta tampaknya perlu berkaca pada kota-kota seperti Melbourne, Seoul, Tokyo, Perth, atau Mumbai. Pemerintahnya telah berkolaborasi dengan perusahaan swasta penyedia teknologi untuk memecahkan masalah perkotaan.

Tak hanya bekerjasama, dukungan penuh pemerintah kota-kota tersebut juga diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang memungkinkan terciptanya kota pintar dengan teknologi sebagai pemandu perkembangannya.

Dengan teknologi, kota dapat dikelola secara modern untuk mengurangi penggunaan dan ketergantungan energi serta sumber daya perkotaan, dan mempersiapkan diri untuk pertumbuhan masa depan. Pemerintah dan swasta berinisiatif mengambil langkah awal dalam mengintegrasikan jaringan teknologi cerdas untuk menciptakan kota pintar yang benar.

Menurut Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Bernardus Djonoputro, sebuah kota dikelola dengan baik dan benar bila warganya dapat melakukan aktivitas secara efektif, efisien, dan produktif.

"Nah, selain patuh dan memegang komitmen pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah disusun, pemerintah kota juga dituntut untuk bisa melakukan inovasi, kreasi serta improvisasi menggali potensi dan sumber dayanya untuk pembangunan berkelanjutan kotanya. Memanfaatkan teknologi merupakan salah satu bentuk improvisasi pengelolaan kota," urai Bernardus kepada Kompas.com, Sabtu (23/3/2014).

Investasi "smart city"

Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju dan matang, menstimulasi kota lainnya di Asia Pasifik untuk ikut mencari berbagai metode non-tradisional guna memecahkan masalah utama pembiayaan teknologi informasi dan perbaikan infrastruktur.

Tentu saja, pencarian metode pengelolaan kota ini ikut mendorong tumbuhnya perusahaan penyedia solusi perkotaan. Kota-kota di China dan India (di luar Shanghai dan Mumbai) juga diketahui mengadopsi strategi kota pintar.

Navigant Research memperkirakan bahwa investasi teknologi kota pintar tahunan di Asia Pasifik akan mencapai empat kali lipat pada 2023 mendatang dengan nilai 11,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 138,8 triliun.

Laporan Navigant Research tersebut memberikan gambaran tentang pasar Asia Pasifik untuk solusi kota pintar pada titik penting dalam pembangunan. Studi ini juga meneliti dorongan permintaan, kebijakan, tantangan implementasi, dan masalah teknologi yang berkaitan dengan kota-kota pintar di Asia Pasifik.

Proyeksi ukuran pasar tersegmentasi menurut wilayah yakni Selandia Baru dan Australia, China, India, Jepang, Asia Tenggara, dan Korea Selatan, dan menurut sektor (energi pintar, transportasi pintar, air pintar, bangunan pintar, dan pemerintah pintar), hingga 2023 mendatang.

Laporan ini juga memberikan penilaian komprehensif atas inisiatif kota pintar di Asia Pasifik dan profil pemain industri utama di wilayah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau