Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2014, 11:27 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan roboh, jembatan ambruk, atau pusat belanja runtuh adalah momok bagi para kontraktor. Betapa tidak, malkonstruksi seperti ini akan tercatat dalam rekam jejak kontraktor yang bersangkutan selaku penyedia jasa konstruksi. Pada gilirannya, pemakai jasa berpaling kepada kontraktor lain.

Menurut juri "Contractor Award" pada ajang Indocement Awards 2014, Tiyok Prasetyoadi,

kontraktor yang baik pasti memenuhi kriteria keamanan dalam bekerja, proses konstruksi yang berkelanjutan, inovasi dalam industri, mutu pekerjaan, keamanan (safety) dan lingkungan.

"Beberapa (perusahaan) sudah berinisiatif melakukan kriteria-kriteria tersebut, terutama kontraktor-kontraktor berskala nasional. Banyak yang sudah jadi pelopor. Untuk green construction misalnya menggunakan bahan yang bisa digunakan kembali di situs konstruksi. Kemudian, bagaimana mengolah air, bagaimana mereka mengurangi dampak (lingkungan), misalnya dalam pengangkutan tanah dan akhirnya merusak jalan," papar Tiyok.

 
Sayangnya, jejak kontraktor besar sulit diikuti oleh kontraktor berskala menengah dan kecil. "Kontraktor menengah dan kecil agak sulit karena mereka harus fokus pada profit. Sementara, apabila melakukan hal ini, dapat dipastikan margin mereka jadi sangat kecil," tandas Tiyok.

Untuk itu, kata Tiyok, perlu kerjasama efektif dan berkesinambungan antarpelaku industri sektor konstruksi baik penyedia jasa konstruksi, operator swasta, pemilik proyek, dan pemerintah. Jika kontraktor-kontraktor bekerja dengan baik dan memenuhi kriteria tersebut di atas, seharusnya pemerintah memberikan reward  (penilaian positif dan bentuk perhargaan lainnya).


"Selama ini, kontraktor yang gagal menunjukkan performanya, atau tidak melakukan tugasnya dengan baik, akan menerima punishment (hukuman). Sebaliknya, sistem reward  juga belum dikenal untuk kontraktor berprestasi. Oleh karena itu, perlu kerjasama antara swasta dan operator pemerintah untuk mewujudkan hal ini," jelas Tiyok.
 
Kompetisi

Untuk meningkatkan mutu, dan juga menciptakan daya saing tinggi kontraktor-kontraktor di Indonesia, kompetisi merupakan salah satu sarana terbaik. Dengan berkompetisi, menurut Tiyok, para kontraktor dapat menguji kemampuannya dalam hal inovasi konstruksi, penerapan teknologi konstruksi, keamanan (safety), penggunaan material hijau dan lain sebagainya.

"Selain itu, kompetisi juga berpotensi mengubah pola pikir. Tidak hanya kontraktor yang bersangkutan, melainkan juga seluruh stake holder (semua pihak) di masa depan," tambah Tiyok.

Untuk diketahui, di Indonesia terdapat beberapa ajang kompetisi yang bisa diikuti seluruh kontraktor baik skala kecil, menengah maupun besar. Salah satunya adalah Indocement Awards 2014. Perhelatan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali untuk menjaring terbaik di bidang konstruksi (contractor award). Selain itu, Indocement Awards juga memberikan apresiasi bagi pengembang terbaik (developer award), mahasiswa, arsitek, peneliti, dan masyarakat umum.

Tahun ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan Indocement Awards yang digagas PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk, sejak 2008 silam. Selengkapnya mengenai penghargaan tersebut bisa dilihat di www.indocementawards.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com