Demikian dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Indocement Awards 2014 Troy D Soputro seusai "Kick-off Meeting" rangkaian kegiatan Indocement Awards 2014, Rabu (12/3/2014). Saking banyaknya sumber daya dan talenta itu, lanjut Troy, pengaruhnya akan sangat signifikan jika direalisasikan dalam konteks industri.
"Individu-individu seperti mahasiswa dan para akademisi mampu menghasilkan karya-karya inovatif dan aplikatif, serta memberi manfaat untuk kemajuan sektor industri konstruksi dan properti," kata Troy.
Karya-karya tersebut, lanjut Troy, tengah dalam proses pengembangan dan penyempurnaan yang berpotensi diproduksi secara massal. Contohnya, kusen beton, fondasi tiang pancang, dan bata ringan dengan material dari lumpur Sidoarjo.
Sementara itu, Kepala Balai Perumahan dan Lingkungan Puslitbang Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum Arief Sabaruddin menambahkan, karya-karya inovatif tersebut bisa dijadikan alat untuk menerobos kebijakan dalam tataran pengambil keputusan.
"Kementerian Pekerjaaan Umum perlu mengakomodasi inovasi-inovasi ini karena Indonesia punya persoalan kompleks yang tak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah. Kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, kompetisi diciptakan untuk menghasilkan lebih banyak lagi terobosan," kata Arief.
Temuan-temuan baru yang dihasilkan dari ajang seperti Indocement Awards ini, tambah Arief, sangat mungkin menjadi solusi dan bahkan menjadi bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum, seperti penataan rumah kumuh, permukiman untuk daerah rawan bencana, permukiman daerah tertinggal, pembangunan infrastruktur, utilitas, dan fasilitas publik.
"Kita sudah menghasilkan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISA) yang sudah diimplementasikan di beberapa wilayah. Jadi, ajang kompetisi seperti ini memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam terobosan kebijakan publik," tandas Arief.
Fondasi tiang pancang
Salah satu temuan menarik yang dihasilkan dari perhelatan Indocement Awards adalah fondasi tiang pancang karya mahasiswa dan dosen Universitas Tanjungpura. Bersama Indocement, mereka telah melakukan penelitian bersama guna menghasilkan desain optimal fondasi tiang pancang untuk tanah lunak. Desain tiang pancang ini ditujukan untuk menggantikan fondasi tiang tongkat atau "cerucuk".
Temuan lainnya adalah karya dekoratif interior "PaStones". Karya ini juga telah mengalami proses penelitian lebih lanjut yang dilakukan secara bersama oleh Indocement dan Laxsvin Art, milik Sumarsono.
Pencapaian terbesar dari kolaborasi ini adalah pemecahan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai relief semen putih dan kertas daur ulang terbesar, dengan panjang 25 meter. Saat ini, relief tersebut menjadi bagian dari dekorasi interor Muri di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.