KOMPAS.com - Seorang pria tak dikenal Tokyo dilaporkan membayar kurang dari 250 dollar AS atau setara Rp 2.845.000 per bulan untuk hidup di apartemen sempit di tengah kota yang mahal itu. Biaya sewa itu termasuk, mengingat sebagian besar apartemen kumuh di Tokyo rata-rata mencapai 40.000 yen atau sekitar 387 dollar AS per bulan.
Seluas 54 kaki persegi, letak apartemen milik lelaki itu hanya sekitar lima menit dari stasiun kereta. Ini sebuah keuntungan meskipun harus di tinggal di ruang yangs sempit.
Di rumah sangat mungil itu, lelaki tersebut seperti tak peduli dengan kurangnya ruang penyimpanan untuk perabotannya sendiri. Hal itu seperti tak membuatnya repot atas segala sesuatu yang tampak berantakan di apartemennya.
www.nydailynews.com Dia tidur di tempat tidur futon atau jenis perangkat tidur tradisional Jepang di tengah-tengah ruangan yang dikelilingi tumpukan barang-barangnya. Setiap menit berlalu, rasanya, barang-barang itu seperti siap roboh dan menimpanya.
Pantauan
RocketNews24, semua sudut di apartemen ini penuh barang. Ada banyak kotak dan buku yang ditumpuk di lantai hingga ke langit-langit. Bahkan, lelaki itu hampir tak memiliki ruang cukup untuk melewati pintu masuk apartemennya. Benar-benar sesak!
Dia tidur di tempat tidur futon atau jenis perangkat tidur tradisional Jepang di tengah-tengah ruangan yang dikelilingi tumpukan barang-barangnya. Setiap menit berlalu, rasanya, barang-barang itu seperti siap roboh dan menimpanya.
www.nydailynews.com RocketNews24 juga menunjukkan, ada ketel air panas listrik yang letaknnya ada di atas kepala orang itu ketika ia tidur. Tersenggol sedikit saja atau ada getaran gempa bumi pada malam hari, bencana pasti datang pada lelaki itu.
RocketNews24 juga menunjukkan, ada ketel air panas listrik yang letaknnya ada di atas kepala orang itu ketika ia tidur. Tersenggol sedikit saja atau ada getaran gempa bumi pada malam hari, bencana pasti datang pada lelaki itu.
Lelaki itu tampaknya punya dapur mini atau wastafel, meskipun tak terlihat ada tempat untuk mandi di apartemen ini. Toh, lelaki itu tampak nyaman hidup di apartemen ini. Terbukti, meskipun sempit, lelaki ini masih bisa hidup normal dan mengelola bisnisnya sendiri di Tokyo.
www.nydailynews.com Tak ada dapur mini atau wastafel, meskipun ada tempat untuk mandi di apartemen ini. Toh, lelaki itu tampak nyaman hidup di apartemen ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.