JAKARTA, KOMPAS.com - Apa hubungannya antara tokoh fiksi gubahan Stan Lee, Tony Stark, dengan pasokan hunian mewah di Jakarta? Ternyata, pengembang PT Buana Pacifik International akan membangun hunian mewah yang terinspirasi dari karakter Tony Stark.
Karakter gubahan Stan Lee yang juga memiliki identitas ganda sebagai Iron Man tersebut terkenal berjiwa muda, flamboyan, dan glamor. Perusahaan tersebut, Sabtu (15/2/2014) melakukan pemancangan tiang pertama untuk tower 1 Gayanti City.
KOMPAS.com / Tabita Diela Pengembangan Gayanti City akan berlanjut hingga menara ketiga untuk perkantoran. Pengembangan
mixed use ini diharapkan mampu mendorong penduduk Jakarta bekerja dan tinggal di lokasi berdekatan.
Gayanti City sendiri merupakan pengembangan
mixed use. Proyek tersebut akan terdiri atas dua gedung residensial dan satu gedung perkantoran. Tahap pertama pembangunan dimulai Sabtu (15/2/2014). Menurut rencana, serah terima untuk unit apartemen dalam gedung pertama tersebut akan dilakukan Desember 2016 mendatang.
Proyek ini menempati area seluas 1,5 hektar di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 2, Jakarta. Hanya 20 persen dari area tersebut yang akan dikembangkan. 80 persen sisanya akan didedikasikan sebagai taman. Gedung pertama akan memiliki 39 lantai, satu lantai teratas, satu griya tawang, dan lima lantai bawah tanah. Gedung tersebut akan memasok 150 unit hunian berjenis loft, dua unit dengan satu kamar, 44 unit apartemen dua kamar, enam unit apartemen tiga kamar, dan satu unit griya tawang.
President Director PT Buana Pacifik International Dedi Djajasastra mengungkapkan bahwa aspek terbaik dari hunian mewah yang ditawarkannya adalah lokasi. "Aspek terbaik dari Gayanti adalah lokasi, dengan dua akses melewati Jalan Jenderal Gatot Subroto dan Jalan Kapten Tendean, serta berlokasi tepat di luar jalur three in one. Banyak orang mengatakan bahwa inilah lokasi terbaik di Gatot Subroto karena kemudahan akses dan posisi stategis," urainya.
KOMPAS.com / Tabita Diela Marketing Manager PT Buana Pacifik Internasional Andri Susanto menjelaskan kepada wartawan mengenai pengembangan Gayanti City di Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (15/2/2014). Andri optimis, meski Pemilihan Umum akan diadakan dalam waktu dekat, penjualan unit residensial dalam tower pertama Gayati City laku 100 persen tahun ini.
Karena lokasinya tersebut, proyek ini pun dibanderol dengan harga yang tidak main-main, Rp 35 juta sampai Rp 45 juta per meter persegi. Dengan harga setinggi ini pun, tower pertama sudah terjual sebanyak 67 persen. Perusahaan ini menargetkan penjualan
tower pertama mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.
Menurut Marketing Manager PT Buana Pacifik International Andri Susanto, pembeli awal merupakan keluarga dan kerabat.
Hard sales baru dilakukan saat ini dan dua minggu mendatang. Sejauh ini, para pembeli melakukan pembelian dengan cara tunai bertahap. Mereka mencicil uang muka sebessar 30 persen, kemudian mencicil bertahap hingga Desember 2016. Ada pula dua sampai tiga unit yang dibeli dengan tunai.
Menurut Andri, pembelian sudah dimulai sejak November akhir tahun lalu, ketika pemancangan tiang pertama belum dilakukan. Artinya, para konsumen membeli secara inden. Dedi Djajasastra sadar bahwa di sisi konsumen, hal tersebut tampak berisiko. Namun, dia bersikeras bahwa perusahannya akan berusaha menjaga kepercayaan konsumen. Lokasi kantornya pun berada di lokasi proyek, maka setiap kali konsumen datang membayar angsuran, mereka bisa mengontrol kemajuan pembangunannya.
"Konsumen akan mengangsur selama masa pembangunan. Selama membayar angsuran, mereka bisa melihat proses pembangunan. Bisa diakses oleh konsumen," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.