Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Polusi Udara, Gunakan "Sprinkler" Pencakar Langit

Kompas.com - 22/01/2014, 15:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Polusi udara adalah masalah besar yang dihadapi kota-kota besar di seluruh dunia. Oleh karena itu, ide menggunakan sprinkler pencakar langit untuk mereduksi polutan, patut dicoba.

Yu Saochai, adalah ilmuwan fisika sekaligus mantan peneliti di US Environmental Protection Agency, yang punya ide segar tersebut. Bahwa untuk mengurangi polutan, bisa dilakukan dengan menyemprotkan air ke atmosfer dari sistem penyiraman (sprinkler) yang terdapat di atas gedung-gedung pencakar langit.

Menurutnya, sistem penyemprotan dapat menjadi salah satu solusi permanen untuk mengurangi polusi udara di kota-kota besar di seluruh dunia, di samping solusi lainnya seperti mengendalikan emisi.

Tentu saja, ide Yu ini bukan sembarang. Pasalnya, ia yang juga merupakan guru besar Zhejiang University dan North Carolina State University, telah mempelajari polusi udara dan deposisi basah selama lebih dari 30 tahun.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan jurnal kimia lingkungan bulan ini, Yu menjelaskan mekanisme skema geoengineering dan menyoroti manfaatnya yang bisa membantu mengurangi konsentrasi pencemaran PM2.5 (partikel kecil di udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan),  ke tingkat yang lebih aman dari 35 mikrogram per meter kubik dalam waktu 30 menit.

Selain itu, proses ini alami, sarat teknologi, efisien dan murah. Semua teknologi yang diperlukan dan bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya bekerja, sudah tersedia. Apalagi kalau bukan bangunan pencakar langit, air sungai, dan peralatan spinkler.

Curah hujan alami, efektif membersihkan polusi udara. Di Beijing, sebuah atmosfer stasiun pemantauan lingkungan perkotaan menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 menurun dari sekitar 220-30 mikrogram per meter kubik pada tanggal 26 September 2011, karena hujan lebat . Curah hujan juga dapat secara efisien mengurangi polusi udara gas asam nitrat dan sulfur dioksida.

Nah, sistem Yu dirancang untuk menyemprot air hujan dengan ukuran dan intensitas tertentu pada ketinggian yang berbeda. Untuk pengurangan polusi yang paling efisien akan sangat tergantung pada kondisi.

Air sebaiknya disemprotkan ke atmosfer dari, setidaknya, ketinggian 100 meter. Karena polusi terdapat di udara pada ketinggian minimal ini. Untuk daerah yang tidak memiliki pencakar langit, bisa membangun menara setinggi 100-200 meter.

Penyemprotan perlu dilakukan setiap hari untuk menghindari akumulasi polusi udara. Idealnya, air yang disemprotkan, berasal dari sungai dan danau untuk menjaga biaya tetap rendah. Air tersebut bisa dikumpulkan dan digunakan kembali, sehingga mencegah memburuknya defisit air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau