KOMPAS.com — Pana memberikan definisi baru pada ungkapan "duduk beralaskan tanah". Pasalnya, sang desainer asal Eindhoven bernama lengkap Erez Nevi Pana ini mengembangkan adonan dari tanah dan jamur yang bisa dipanggang dalam oven dan dimanfaatkan sebagai dingklik atau kursi. Dalam kasusnya, "duduk beralaskan tanah" tidak serta-merta berarti "duduk di lantai".
Pana mendapatkan idenya dari pengalaman dan ingatan masa kecil. Ketika dia tengah bermain di rumah kaca milik orangtuanya, Pana bereksperimen dengan tanah. Pun saat belajar di Design Academy Eindhoven, dia mulai serius menggunakan tanah sebagai material pembuat produk ramah lingkungan. Pana membuat sesuatu dari tanah, yang baru akan kembali lagi ke tanah dalam waktu lama.
www.dezeen.com Desainer asal Eindhoven, Belanda, mengombinasikan jamur dengan berbagai material alami lainnya. Dia mengembangkan sebuah campuran yang tampak seperti adonan karena dapat mengembang berkat reaksi biokimia.
Pana mengombinasikan jamur dengan berbagai material alami lainnya. Dia mengembangkan sebuah campuran yang tampak seperti adonan karena dapat mengembang berkat reaksi biokimia.
Adonan ini pun bisa dibentuk kembali dengan plaster atau cetakan kayu. Setelah dibentuk, benda tersebut kemudian dipanggang agar mengeras. Baru setelah itu, benda itu diampelas, gergaji, atau dibor sesuai kebutuhan.
www.dezeen.com Adonan ini pun bisa dibentuk kembali dengan plaster atau cetakan kayu. Setelah dibentuk, benda tersebut kemudian dipanggang agar mengeras. Baru setelah itu di amplas, gergaji, atau dibor sesuai kebutuhan.
"Awalnya, saya memulai dengan permukaan yang rata, hanya untuk bereksperimen dan mencoba kekuatan serta daya tahan material. Saya penasaran mengetahui seberapa kuat benda ini? Bisakah campuran tersebut menopang berat manusia?" ujar sang desainer.
Pada akhirnya, Pana menemukan bahwa rahasia ada pada proses pemanggangan. Waktu pemanggangan harus tepat dan setiap kursi memiliki waktu memanggang berbeda.
"Resep (campuran material) belum sempurna, masih ada yang perlu saya mengerti, tetapi saya merasa sudah berada di jalur yang benar. Jika materialnya tidak bisa ditembus air, banyak pilihan dimungkinkan dan hal tersebut membuka gerbang bagi banyak hal yang ingin saya desain," imbuh Pana.
Hasil karya unik ini bisa Anda saksikan di pameran "Biodesign" di The New Institute di Rotterdam. Pana akan berpameran hingga 5 Januari 2014 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.