Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ogah ke Kantor? Jangan-jangan karena Dekorasinya Tidak Menarik!

Kompas.com - 21/01/2014, 13:31 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Curah hujan yang begitu tinggi dan menyebabkan udara terasa sejuk, bahkan dingin, membuat sebagian penduduk Ibukota enggan beranjak dari rumah untuk bekerja. Namun, benarkah hanya karena cuaca, atau jangan-jangan dekorasi kantor tidak nyaman dan menarik untuk bekerja?

Bisa jadi, demikian. Berikut ini bocoran rahasia mendekor kantor dari desainer di balik kantor-kantor teknologi Dropbox, Instagram, dan startup internet lainnya, menurut Lauren Geremia.

www.designboom.com Siapa pun bisa dengan mudah melihat bahwa Dropbox memiliki kantor yang terang, fungsional, luas, dan menyenangkan. Pilihan warnanya cukup netral, lantai coklat, dinding keabu-abuan dam putih, dengan beberapa
Lauren Geremia (31) mendirikan Geremia Design pada 2010. Sejak saat itu, dia mendesain interior kantor-kantor teknologi di Amerika Serikat, termasuk Dropbox, Instagram, dan Hightail. Sejak saat itu pula, dia mulai mengubah cara berpikir para pemilik perusahaan mengenai desain kantor.

www.designboom.com Ruangannya pun terasa terbuka dengan jendela-jendela besar, plafon ekspos, dan tersedia pula ruang-ruang rapat tertutup untuk keperluan khusus. Para karyawan bisa bekerja sendiri, berdua, atau bersama-sama dalam satu unit. Kebutuhan utama, sebagai ruang bekerja, terpenuhi.
Desain tempat bekerja merupakan bagian dari insentif bagi para karyawan. Lingkungan tempat kerja merupakan salah satu "kompensasi" bagi pekerja yang sudah memberikan sumbangsihnya bagi perusahaan.

Siapa pun bisa dengan mudah melihat bahwa Dropbox memiliki kantor yang terang, fungsional, luas, dan menyenangkan. Pilihan warnanya cukup netral, lantai coklat, dinding keabu-abuan dam putih, dengan beberapa
Dalam wawancaranya bersama Quartz, Geremia mengungkapkan bahwa dia memulai proses desain dengan barang-barang seni yang terkadang terinspirasi dari citra perusahaan atau brand perusahaan.

"Bagaimana cara kerjanya, saya biasanya mulai dengan sesuatu yang berdasarkan seni murni. Tidak terasa seperti perusahaan atau sangat murahan. Saya mulai dari sana. Atau terkadang dari interpretasi brand, atau terkadang akuarium raksasa," ujarnya.

www.designboom.com Dibanjiri cahaya alami, ruang-ruang kantor di dalamnya benar-benar teduh oleh pemakaian bahan-bahan alami seperti kayu dan kulit yang diimbangi dengan penggunaan permukaan bahan metalik.
Menurut Geremia, kantor yang didesainnya seringkali dikategorikan sebagai kantor bergaya ekletik.

"Hasil kerja kami seringkali disebut ekletik, namun saya pikir saat ini orang mendesain dari apa yang mereka miliki. Tidak selalu orang menggunakan furnitur dari neneknya di tahun 1930-an. Orang-orang memiliki kursi Eames tahun 1950-an dengan furnitur tua. Begitulah yang terjadi," kata Geremia.

"Hingga saat ini. Saya telah melakukannya sementah mungkin (desain bergaya industrial raw) dan saya benar-benar ingin menjauh darinya. Begitu banyak klien menginginkan lantai beton, plafon terbuka, dan berbagai hal yang memberikan nuansa industrial kesukaan mereka, namun saya sudah bosa. Saya benar-benar tertarik pada desain yang lebih hangat dan inovatif," tambahnya.

Selain tampilan menarik, khususnya kantor-kantor perusahaan teknologi di Amerika Serikat umumnya memiliki ruang bermain, ruang bersantai, dan berbagai ruang lainnya. Ternyata, semua hal ini berawal dari penataan kantor sang desainer. Para pemilik perusahaan teknologi merasa nyaman di kantor sang desainer, dan memutuskan untuk memiliki hal serupa. 

Sumber: www.curbed.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com