Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2014, 12:25 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Jepang ternyata mulai bangkit kembali. Negara ini memimpin pertumbuhan investasi properti komersial di seluruh kawasan Asia Pasifik selama 2013 dengan capaian transaksi senilai 41,7 miliar.

Sementara secara keseluruhan total investasi properti komersial Asia Pasifik selama 2013 lalu mencapai nilai 126,7 miliar dollar AS. Jumlah ini melebihi pencapaian 2013, sebesar 29 persen, dan melebihi rekor tahun 2007. Saat itu, volume transaksi properti komersial mencapai 120,5 miliar dollar AS.

Menurut Head of Asia Pacific Capital Markets Jones Lang LaSalle, Stuart Crow, 2013 menjadi tahun yang luar biasa untuk kawasan Asia Pasifik, total investasi melebihi ekspektasi.

"Permintaan tak henti-hentinya meskipun terdapat kekhawatiran kondisi makro dan pertumbuhan ekonomi China, stabilitas di Eropa dan strategi fiskal pemerintah Amerika Serikat," ujar Crow.

Sementara volume investasi properti komersial global mencapai angka 549 miliar dollar AS, atau meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut riset JLL, pencapaian 2013 memecahkan rekor pertumbuhan investasi properti komersial di Asia Pasifik. Selain Jepang, China, Australia dan Singapura, merupakan kontributor terbesar pertumbuhan karena terus menerus menunjukkan perbaikan kondisi hutang dan pasar ekuitas.

Untuk diketahui, pasar Jepang bangkit kembali dengan pertumbuhan investasi secara tahunan mencapai 67 persen. Hal ini sekaligus membangun kembali posisinya sebagai pasar paling aktif ketiga secara global setelah Amerika Serikat, dan Inggris.

Volume transaksi di Jepang mencapai 41,7 miliar dollar AS hingga akhir 2013. Sementara China mencetak 25,1 miliar dollar AS, naik 72 persen ketimbang 2012, Australia dengan 21,9 miliar dollar AS atau tumbuh 33 persen.

Sedangkan Singapura, meski kepercayaan pasar sedikit lebih rendah, kegiatan investasi tetap meningkat sekitar 40 persen dibanding 2012 dengan angka 11,8 miliar dollar AS. Di sisi lain, volume investasi Hongkong justru turun 35 persen menjadi hanya 7,3 miliar dollar AS. Sebagian investasi di Hongkong sebagian besar berasal dari kegiatan domestik dan pengembang lokal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com