Menurut riset Jones Lang LaSalle (JLL), volume investasi selama kuartal IV 2013 saja, tembus angka 183 miliar dollar AS (Rp 2.207 triliun) atau meningkat 31 persen dari kuartal sebelumnya serta 13 persen lebih tinggi ketimbang periode yang sama 2012.
Mengapa volume investasi memperlihatkan kecenderungan meningkat? JLL menengarai hal tersebut disebabkan membaiknya kondisi perekonomian global dan peningkatan likuiditas, sehingga kadar optimisme investor terhadap pasar properti global juga meningkat.
Lead Director International Capital Group JLL, Arthur de Haast, mengatakan, preferensi investor terhadap sektro properti semakin menguat. Properti menawarkan peluang investasi yang lebih likuid dan menjanjikan, karena membutuhkan manajemen aset tambahan atau solusi yang lebih kreatif.
"Ini tentu saja mendorong peningkatan volume investasi selama tahun lalu," imbuh Arthur.
Wilayah Asia Pasifik mencatat peningkatan terbesar investasi global dengan volume 26 persen. Proporsi tersebut membawa kawasan ini kembali mencetak rekor yang sama pada 2007 dengan nilai 124 miliar dollar AS (Rp 1.495 triliun).Jepang memberikan kontribusi signifikan untuk kawasan Asia Pasifik dengan peningkatan 63 persen. Sementara China tetap memegang rekor investasi dengan mencatat kenaikan 66 persen. Sedangkan Australia, tumbuh 30 persen.
Menyusul Asia Pasifik adalah Amerika yang mengalami lonjakan 18 persen dengan nilai 240 miliar dollar AS (Rp 2.895 triliun). Amerika Serikat dan Kanada tumbuh 20 persen, sementara Brasil dan Amerika Latin justru mengalami penurunan.