Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Khusus Anak Tuna Rungu Ini Tampil Istimewa!

Kompas.com - 15/01/2014, 21:38 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Burundi, Afrika, menjadi tuan rumah bagi sebuah bangunan sederhana karya studio arsitektur asal Belgia, BC Architects bersama penduduk setempat. Bangunan yang dibuat dengan bahan baku alami ini digunakan sebagai perpustakaan anak. Selain fungsinya, proses pembuatan bangunan bernama The Library of Muyinga ini pun menarik.

www.dezeen.com Dengan penggunaan bahan lokal dan tenaga setempat, proyek pembangunan perpustakaan ini justeru mendorong roda ekonomi di sana.
Seperti dikutip Dezeen, dinding bangunan ini dibuat dengan teknik bernama rammed earth. Dindingnya dibuat dari tanah, kapur, dan kerikil. Selain material lokal, teknik konstruksi dan bentuknya pun mengadaptasi tipologi bangunan lokal.

Sebenarnya, berbagai kendala membayangi proses pembuatan perpustakaan tersebut. Namun, keterbatasan sumber daya pendukung proyek ini justeru mampu diberdayakan sebagai peluang. Dengan penggunaan bahan lokal dan tenaga setempat, proyek pembangunan perpustakaan ini justeru mendorong roda ekonomi di sana.

www.dezeen.com Perrpustakaan ini tidak hanya berisi lorong-lorong. Perpustakaan ini juga berisi buku-buku dan tempat yang nyaman untuk membaca. Berbagai tempat bisa dijadikan sebagai tempat membaca.
The Library of Muyinga merupakan bangunan pertama dalam proyek pembuatan sekolah bagi anak-anak tunarungu. Dengan menggunakan template yang disediakan oleh jaringan OpenStructures, BC Architects mengembangkan dan mengadaptasi desain untuk memenuhi kebutuhan anak-anak tersebut. Perusahaan ini juga menambahkan koridor yang lazim tersedia di rumah-rumah Burundi.

Ruang sosial

Tak jauh berbeda dengan kehidupan di Indonesia, penduduk daerah Burundi juga menggunakan pelataran rumahnya sebagai ruang untuk bersosialisasi dan bercengkrama dengan keluarga dan kerabat.

www.dezeen.com Bangunan seluas 140m2 ini sudah cukup nyaman lantaran memiliki plafon tinggi yang memungkinkan ventilasi memadai, serta memiliki lubang-lubang perforasi di dinding. Lubang ini bisa dimanfaatkan sebagai jendela, maupun untuk memasukkan sinar matahari ke dalam.
"Kehidupan terjadi, sebagian besar di lorong-lorong teras, pertemuan, istirahat, perbincangan, kegiatan menunggu. Ini benar-benar ruang sosial, penting bagi relasi komunitas," jelas para arsitek.

Tentu saja, perpustakaan ini tidak hanya berisi lorong-lorong. Perpustakaan ini juga berisi buku-buku dan tempat yang nyaman untuk membaca. Berbagai tempat bisa dijadikan sebagai tempat membaca. Bahkan, perpustakaan ini pun memiliki jaring-jaring yang bisa digunakan anak-anak untuk membaca sembari bersantai.

www.dezeen.com Perpustakaan ini juga berisi buku-buku dan tempat yang nyaman untuk membaca. Berbagai tempat bisa dijadikan sebagai tempat membaca. Bahkan, perpustakaan ini pun memiliki jaring-jaring yang bisa digunakan anak-anak untuk membaca sembari bersantai.
"Elemen yang sangat penting dalam arsitektur Burundian (dan Afrika pada umumnya) adalah pembatas garis properti. Ini adalah tradisi yang berasal dari praktik suku penggabungkan permukiman keluarga," ujar para arsitek.

Bagi kita, orang awam, bangunan seluas 140m2 ini sudah cukup nyaman lantaran memiliki plafon tinggi yang memungkinkan ventilasi memadai, serta memiliki lubang-lubang perforasi di dinding. Lubang ini bisa dimanfaatkan sebagai jendela, maupun untuk memasukkan sinar matahari ke dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau