Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas... Kota Tangerang Bisa Menderita Ketimpangan!

Kompas.com - 16/12/2013, 14:49 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Merangkul pengembang saja tampaknya tidak serta-merta menyelesaikan permasalahan di Kota Tangerang. Pasalnya, kota tersebut hingga kini masih menjadi "limpahan" atau mendapat imbas dari sejumlah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Contoh mudahnya, pedagang kaki lima yang digusur di Jakarta, pindah ke Kota Tangerang. Hal ini sebenarnya bisa diatasi jika antar pemerintah daerah punya hubungan baik, komunikasi lancar dan membangun sistem yang terintegrasi dengan baik (Baca: Ledakan Penduduk, Potensi Menggiurkan Sekaligus Mengerikan.....).

Pengamat dan peneliti perkotaan dari Universitas TUniversitas Trisakti Yayat Supriyatna sempat mencontohkan dalam skala yang lebih kecil, yaitu lingkup Tangerang Raya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota perlu melakukan kerja sama dengan daerah-daerah di dalam lingkup Tangerang Raya, yakni Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan, khususnya di wilayah perbatasan.

"Tujuannya untuk lebih meningkatkan daya tarik dan memudahkan kehidupan penduduknya sendiri," kata Yayat.

Terciptanya sinergi yang kuat dalam arti tidak tersekat-sekat seperti saat ini, lanjut Yayat, antara tiga daerah tersebut akan menghasilkan sebuah sistem infrastruktur yang terintegrasi dengan baik. Jaringan transportasi, jalan raya, masalah sanitasi, kebutuhan air, dan hunian bisa diselesaikan.

Pemerintah Kota Tangerang, menurut Yayat, juga perlu proaktif merangkul pihak-pihak pemangku kepentingan, misalnya dengan pihak otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan pengembang-pengembang besar yang "menguasai" Kota Tangerang. Tanpa hubungan baik dan kesepahaman visi dan misi, Kota Tangerang bisa menderita ketimpangan antara satu wilayah yang dibangun dengan begitu baik oleh pihak swasta dengan wilayah hasil pembangunan Pemkot yang kumuh dan tidak terawat.

Yayat mengungkapkan, Kota Tangerang bisa diibaratkan sebagai metropolitan yang belum siap bertumbuh. Semestinya, potensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Tangerang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomiannya sehingga tidak terlalu banyak bergantung pada Jakarta.

Yayat menyebut Cisadane yang bisa dimanfaatkan untuk wisata air. Dia juga sempat menggarisbawahi potensi usaha kecil menengah masyarakatnya sebagai kota wisata kuliner. Hal ini dapat menjadikan kota ini lebih modern berbasis kemampuan ekonomi masyarakatnya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Perumahan
Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Berita
112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

Perumahan
Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Perumahan
Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Berita
Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Perumahan
MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

Berita
Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Berita
Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau