Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Anda Hidup di Kawasan Sepi Tanpa Ponsel dan Wi-Fi?

Kompas.com - 03/12/2013, 11:41 WIB
Latief

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com — Di kawasan ini, telepon umum adalah satu-satunya pilihan terbaik untuk mencapai seluruh dunia. Pasalnya, untuk meraih sinyal ponsel, dibutuhkan satu jam perjalanan dengan mobil. Sementara itu, jaringan Wi-Fi dilarang. Radio pun statis.

Kawasan National Radio Quiet Zone (NRQZ) memang hanya dihuni kurang dari 200 warga. Area seluas 13.000 mil persegi atau setara 3,3 juta hektar ini benar-benar ketat karena undang-undang negara bagian dan federal mencegah penggunaan perangkat sehari-hari yang memancarkan gelombang elektromagnetik.

www.dailymail.co.uk Zona tenang ini bertujuan untuk melindungi teleskop radio sensitif di National Radio Astronomy Observatory dan fasilitas penelitian Angkatan Laut terdekat dari gangguan teknologi buatan manusia. Keheningan ini memungkinkan observatorium mendeteksi energi di luar angkasa yang setara dengan energi yang dipancarkan oleh kepingan salju yang jatuh ke permukaan tanah.
Zona tenang ini bertujuan untuk melindungi teleskop radio sensitif di National Radio Astronomy Observatory dan fasilitas penelitian angkatan laut terdekat dari gangguan teknologi buatan manusia. Keheningan ini memungkinkan observatorium mendeteksi energi di luar angkasa yang setara dengan energi yang dipancarkan oleh kepingan salju yang jatuh ke permukaan tanah.

Di kota ini, di saat para ilmuwan mendengarkan dengan saksama petunjuk dari alam semesta melalui perubahan struktur dan asal-usul, warga di kawasan ini mempertahankan gaya hidup "bebas teknologi", yang berbanding terbalik dengan kebanyakan orang Amerika.

www.dailymail.co.uk Satu-satunya siaran stasiun radio di jantung Quiet Zona ini merupakan bagian dari jaringan Radio Gunung Allegheny dan hanya satu stasiun di band AM, dan beberapa stasiun FM berdaya rendah.
Saat ini, lebih dari 90 persen orang dewasa Amerika memiliki ponsel. Namun, beberapa warganya mulai membebaskan diri dari perangkat nirkabel setelah pindah ke sini. Setelah itu, perangkat-perangkat teknologi canggih tersebut tak lagi ada gunanya, dan ternyata itu baik-baik saja untuk mereka.

Hipersensitivitas elektromagnetik

NRQZ didirikan oleh Komisi Komunikasi Federal AS pada 1958. Zona ini tidak melarang semua transmisi radio, terutama karena untuk tugas para polisi, kebutuhan ambulans, dan radio pemadam kebakaran yang digunakan di sana.

www.dailymail.co.uk Di kawasan ini, telepon umum adalah satu-satunya pilihan terbaik untuk mencapai seluruh dunia. Karena untuk meraih sinyal ponsel butuh satu jam perjalanan dengan mobil, sedangkan jaringan Wi-Fi dilarang. Radio pun statis.
Pengecualian diperbolehkan untuk sistem alarm dan peringatan cuaca ekstrem. Satu-satunya siaran stasiun radio di jantung Quiet Zona ini merupakan bagian dari jaringan Radio Gunung Allegheny dan hanya satu stasiun di band AM, dan beberapa stasiun FM berdaya rendah.

Daerah ini memang dikenal dengan orang-orang yang percaya bahwa mereka menderita hipersensitivitas elektromagnetik atau istilah bahwa mereka sedang terkena gelombang radio dari perangkat elektronik dengan beragam akibat masalah kesehatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau